Jumat 13 Nov 2020 09:57 WIB

PCIM dan PPI Turki Salurkan Bantuan ke Korban Gempa

Muhammadiyah Aid melalui PCIM dan PPI Turki salurkan bantuan ke korban gempa

PCIM dan PPI Turki menyerahkan bantuan kepada korban gempa bumi di Turki
Foto: PCIM Turki
PCIM dan PPI Turki menyerahkan bantuan kepada korban gempa bumi di Turki

 

REPUBLIKA.CO.ID, İZMIR -- PCIM Turki menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korbanbencana gempa kepada Pemerintah Daerah Bornova, Izmir. Rombongan PCIM Turki disambut langsung oleh Mustafa İduğ selaku Pimpinan Pemerintah Daerah Bornova.

Dalam agenda pertemuan yang diadakan oleh Pemda Bornova, mereka menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang telah ditunjukkan oleh rakyat Indonesia kepada Turki. 

“Indonesia dan Turki merupakan negara yang memiliki tingkat kerawanan yang sama dalam hal bencana gempa, kita harus bersama-sama saling membantu dalam antisipasi kebencanaan. Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik bantuan tersebut,” tegas Mustafa.

Bantuan tersebut diproyeksikan untuk program penunjang pendidikan kepada pengungsi gempa dan tsunami di Izmir, Turki, khususnya anak-anak yang terdampak. Hal ini dilakukan guna mendukung program bantuan pemberian tablet untuk pembelajaran daring kepada 500 anak yang ada di pengungsian.

Wachid Ridwan, ketua Muhammadiyah Aid, mengatakan bantuan ini bukti kepedulian dan kecintaan warga Muhammadiyah kepada Turki yang diterpa musibah, juga demi kemanusiaan dan ikatan persahabatan kedua bangsa. 

Gempa berkekuatan 6,6 magnitude atau sekitar 7.0 skala Richter melanda provinsi Izmir dan menyebabkan tsunami kecil di pesisir barat Turki pada hari Jumat, 30 Oktober 2020, 14:51 waktu setempat. Pusat Seismologi Eropa-Mediterania mengatakan gempa tersebut memiliki pusat di 13 km timur laut pulau Samos, Yunani.

Gempa tersebut dirasakan juga di provinsi lain seperti Istanbul, Bodrum, Muğla, Bursa dan Manisa serta di negara Yunani dan Bulgaria.  Segera setelah gempa awal, Provinsi Izmir diguncang lebih lanjut oleh 389 gempa susulan, dengan 33 di antaranya lebih kuat dari skala 4.0 sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada struktur dan infrastruktur di berbagai wilayah seperti Bornova, Bayraklı, Seferihisar dan lainnya.  Setidaknya, ada 8 bangunan yang rubuh total dan 172 yang dikosongkan karena rusak parah.

Otoritas Badan Penanggulangan Bencana (AFAD) mengumumkan hingga Rabu (4/11/2020) siang hari ketika operasi SAR telah dihentikan, gempa telah merenggut nyawa 115 orang dan menyebabkan hampir 1000 orang luka-luka.Tidak ada korban jiwa maupun luka dari Warga Negara Indonesia, namun dampak kerugiannya puluhan juta Turki Lira. Hingga saat initelah tercatat sebanyak 220 orang dalam perawatan medislanjutan di rumahsakitEge Üniversite yang dikhawatirkan menjadi new disabled person.

Taner Baykal, salah satu kepala pemadam kebakaran yang mengirimkan personelnya ke Izmir juga mengatakan bahwa, “Dari seluruh 8500 anggota tim SAR, sekitar 3.000 orang pemadam kebakaran dikirimkan untuk melakukan upaya penyelamatan dan negara memberikan pertolongan kepada para pengungsi, namun ada juga yang tidak terjangkau oleh bantuan negara, kami berupaya untuk menjangkau orang-orang tersebut insya Allah.”

Program Muhammadiyah Aid dilaksanakan oleh PCIM Turki berkolaborasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia wilayah Bursa dan Izmir, turun langsung ke Aşık Veysel Park, tempat pengungsian terbesar untuk mengamati dan memberikan dukungan moril serta bantuan dana kepada korban terdampakgempa. Selama 3 hari sejak Senin, 2 November hingga Rabu, 4 November 2020 sebanyak 20 pemuda Indonesia hadir membersamai para korban, bahkan sebagian turut menyaksikan proses penyelamatan korban di reruntuhan gedung pasca gempa, di daerah Bayraklı.  

   

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement