REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada empat hormon di dalam tubuh yang "bertugas" untuk menciptakan perasaan bahagia. Keberadaan masing-masing hormon ini ternyata dapat didorong dengan cara yang berbeda.
Keempat hormon bahagia tersebut adalah dopamin, serotonin, endorfin, dan oksitosin. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengingkatkan keempat hormon bahagia tersebut menurut pendiri Mammal Institute Loretta Breuning, seperti dilansir CNET, Jumat (13/11).
Dopamin
Dopamin merupakan hormon yang berkaitan dengan motivasi dan penghargaan. Hormon inilah yang menjadi alasan seseorang merasa puas ketika berhasil meraih suatu tujuan. Kadar dopamin yang rendah dapat membuat seseorang memiliki motivasi yang rendah atau kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya disukai.
Ada beberapa kebiasaan tidak sehat yang dapat meningkatkan dopamin. Misalnya mengonsumsi gula, meminum kafein, atau menyalahgunakan obat tertentu.
Akan tetapi, dopamin juga bisa ditingkatkan tanpa harus melakukan hal-hal yang tak sehat. Misalnya dengan membuat sebuah target dan melakukan upaya untuk mewujudkan target tersebut selangkah demi selangkah. Ketika tahap-tahap kecil menuju target ini berhasil dicapai, otak akan memberikan "hadiah" berupa dopamin.
Serotonin
Serotonin merupakan neurotransmitter yang berperan dalam suasana hati atau mood. Selain itu, hormon ini juga membantu meregulasi fungsi-fungsi lain di dalam tubuh seperti pencernaan, tidur, dan kesehatan tulang. Serotonin juga berperan penting dalam menurunkan depresi dan mengatur kecemasan.
"Kepercayaan diri memicu serotonin," jelas Breuning.
Akan tetapi, sebagian orang mungkin memiliki masalah dengan kepercayaan diri. Dalam kondisi ini, bukan hal yang mudah untuk bisa membangun kembali kepercayaan diri.
Agar kepercayaan diri bisa tumbuh, Breuning menyarankan untuk tidak fokus pada apa yang tidak dimiliki. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang telah berhasil dicapai. Dengan cara ini, secara perlahan bangun kembali kepercayaan pada diri sendiri.
"Serotonin Anda akan menderita bila Anda tidak melakukan ini," ujar Breuning.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan rutin berolahraga. Mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman juga dapat membantu memupuk kepercayaan diri. Tantangan baru memang akan terasa tidak nyaman pada mulanya, karena seseorang harus beradaptasi dengan kondisi baru. Akan tetapi, setelah situasi itu berhasil dilewati, kepercayaan diri akan terbangun dengan lebih baik.
Oksitosin
Terkadang, oksitosin juga disebut sebagai hormon cinta. Hormin ini berkaitan dengan bagaimana seseorang menjalin ikatan dan mempercayai orang lain. Beberapa aktivitas seperti berpelukan, berciuman, atau melakukan hubungan seksual dapat melepaskan oksitosin di otak.
Selain berdekatan secara fisik dengan orang lain, kepercayaan sosial juga turut mempengaruhi oksitosin. Sebagai contoh, berpelukan bisa memicu oksitosin. Akan tetapi, berpelukan dengan orang yang tidak dia percaya akan memunculkan perasaan tidak nyaman.
"Anda bisa membangun kepercayaan sosial dengan melakukan hal positif yang lebih mendekatkan kepada orang lain," jelas Breuning.
Hal positif ini tidak harus sesuatu yang besar. Hal-hal sederhana seperti menghubungi teman atau memberikan kartu ucapan terima kasih kepada orang lain juga dapat memicu oksitosin.
Endorfin
Endorfin seringkali dikaitkan dengan olahraga. Endorfin kerap digadang sebagai "penawar nyeri alami" yang dapat membantu meredakan nyeri dan memaksimalkan perasaan gembira.
Endorfin biasanya dilepaskan sebagai respons atas rasa sakit. Akan tetapi, seseorang tidak harus mencelakai diri sendiri dulu untuk bisa meningkatkan endorfin.
Tertawa merupakan salah satu cara untuk meningkatkan endorfin secara alami. Selain itu, melakukan hal yang menyenangkan seperti menonton drama favorit, mengonsumsi cokelat hitam, berolahraga, dan meditasi juga dapat meningkatkan endorfin.