REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Liga Muslim Dunia (MWL) mengecam serangan yang terjadi di sebuah pemakaman di Jeddah ketika Prancis dan pejabat negara lainnya sedang gmenghadiri upacara peringatan perang pada Rabu (11/11). MWL menyampaikan belasungkawa kepada siapa pun yang terluka dalam kekerasan di Jeddah tersebut.
Wadah organisasi yang mewakili kepentingan 1,8 miliar Muslim di dunia itu, dari markas besarnya di Makkah, menekankan tidak ada pembenaran untuk serangan demikian. MWL menyatakan, mereka membuat kesalahan kategoris jika mencoba menggunakan ajaran Islam yang mulia untuk menjelaskan seperti kekerasan tersebut. Islam membenci kekerasan dan penargetan terhadap orang yang tidak bersalah.
"Islam adalah agama yang mempromosikan kemitraan di antara orang-orang dari semua agama, latar belakang, kepercayaan, ras, dan etnis," demikian pernyataan MWL, dilansir di Saudi Gazette, Jumat (13/11).
MWL lantas mengulangi seruannya untuk melakukan dialog dan membangun jembatan guna menyelesaikan perbedaan atau menangani keluhan. Mereka juga menyerukan penentangannya yang tak tergoyahkan terhadap Islam politik, yang menggunakan agama sebagai dalih untuk memajukan ide dan tujuan partisan dan ekstremis.
Di tengah banyaknya kekerasan, terutama di dalam atau di dekat rumah ibadah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan perdamaian, MWL kemudian mendesak semua bangsa, organisasi, dan individu yang berpengaruh untuk berkomitmen kembali pada semangat kooperatif dalam dialog dan cita-cita bersama umat manusia tentang perdamaian, hidup berdampingan, inklusivitas, dan kerukunan.