REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk bisa mengejar target produksi 1 juta barel per hari Pertamina giat melakukan eksplorasi. Rencananya, perusahaan migas plat merah ini akan memperbanyak eksplorasi di wilayah lepas pantai.
Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis John Simamora menjelaskan pertamina memang gencar melakukan eksplorasi maupun studi seismik. Hal ini harapannya akan menambah cadangan terbukti sehingga bisa menjadi potensi produksi.
Ia menjelaskan cekungan yang memiliki potensi tinggi berada di tengah laut atau offshore. Meski memang tak ditampik oleh John, eksplorasi di wilayah ini beresiko tinggi. "Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan sumber daya ke depannya. Seberapa besaran magnitude-nya kami masih dalam penilaian," ujar John pada sebuah diskusi, Jumat (13/11).
Dia mengatakan bahwa Pertamina memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan produksi. Rencana jangka panjang itu telah ditetapkan sebelum pemerintah menetapkan target lifting minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Untuk itu, selain kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru, kegiatan pengeboran akan terus digenjot. Namun, pada era industri migas saat ini, seluruh kegiatan harus bisa dikerjakan dengan lebih efisien.
Pasalnya, John menilai harga minyak dunia pada era sekarang akan sulit untuk menyentuh harga yang baik yakni pada level 65 dolar AS per barel atau hingga 100 dolar AS per barel. "Jadi, kalau tidak efisien kita tidak mau lagi. Kita sangat konsen dengan efisiensi," tambahnya.