REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter putra Indonesia Muhammad Faathir meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Remaja Virtual 2020 yang digelar dari Lima, Peru, Jumat (13/11) dini hari WIB.
Medali emas yang dipersembahkan Faathir didapat melalui kategori clean and jerk dan total angkatan. Pada kejuaraan yang pertama kali dilangsungkan secara online itu, Faathir membukukan total angkatan 263 kg, dengan rincian snatch 113 kg dan clean & jerk 150 kg.
Berada di kelas 61 kg remaja, Faathir dengan mulus melakukan angkatan snatch pertama seberat 112 kg. Begitu pun saat menaikkan beban menjadi 113 kg pada kesempatan kedua.
Sayangnya, ia gagal melakukan angkatan saat beban ditingkatkan menjadi 122 kg pada percobaan terakhir, sehingga catatan terbaik untuk kategori snatch adalah 113 kg.
Untuk angkatan clean and jerk, catatan terbaik Faathir diraih pada percobaan pertama dengan berat beban 150 kg. Ia harus puas dengan angka 150 kg setelah gagal mempertajam angkatan saat mencoba menaikkan beban menjadi 155 kg di kesempatan kedua dan ketiga.
Medali perak pada kelas tersebut direbut lifter AS Hampton Miller Morris yang mencatatkan total angkatan 256 kg (snatch 108 kg, clean & jerk 148 kg), sementara medali perunggu diraih oleh lifter Meksiko Cetz H. Carrazco dengan total angkatan 255 kg (snatch 114 kg, clean & jerk 141 kg).
Meski meraih medali emas, hasil tersebut nyatanya belum mampu melampaui rekor yang dicatatkan Faathir pada Kejuaraan Angkat Besi Remaja dan Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan pada Februari lalu.
Lifter berusia 16 tahun itu berhasil menyumbangkan tiga medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia remaja untuk clean and jerk dari 153 kg menjadi 154 kg, serta total angkatan dari 272 kg menjadi 273 kg.
Pada hari sebelumnya, Kamis (12/11), lifter Indonesia lainnya, yakni Najla Khoirunnisa, yang turun di kelas 45 kg, harus puas berada di peringkat keenam pada Kejuaraan Dunia Virtual itu.
Atlet berusia 15 tahun itu membukukan total angkatan seberat 132 kg dengan snatch 59 kg dan clean and jerk 73 kg.