Jumat 13 Nov 2020 16:54 WIB

Helikopter Jatuh di Sinai, 7 Penjaga Perdamaian Meninggal

Temuan sementara helikopter jatuh di Sinai bukan karena serangan

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Temuan sementara helikopter jatuh di Sinai bukan karena serangan. Ilustrasi helikopter
Foto: guncopter.com
Temuan sementara helikopter jatuh di Sinai bukan karena serangan. Ilustrasi helikopter

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Sebuh helikopter jatuh di Gurun Sinai, Mesir pada Kamis (12/11). Akibatnya tujuh pasukan penjaga perdamaian meninggal dunia 

Menurut Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO), tujuh korban meninggal tersebut lima orang warga Amerika, satu orang warga Prancis, dan satu warga Ceko.  

Baca Juga

"(Mereka) tengah melakukan misi rutin di sekitar Sharm el-Sheikh, Mesir, sembilan anggota Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO) terlibat dalam kecelakaan helikopter," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir dari The National News, Jumat (13/11).  

Anggota lain dalam kecelakaan tersebut selamat dan telah dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis. Mereka yang selamat dibawa ke rumah sakit di Israel.  

"Helikopter militer yang membawa tentara pencari dan penyelamat elite, dilarikan ke bandara Ramon (di Israel selatan)," kata juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus.

Pejabat Israel dan Mesir, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan satu korban selamat sedang diterbangkan ke rumah sakit Israel. Seorang pejabat Mesir mengatakan, bahwa helikopter UH-60 Black Hawk sedang dalam misi pengintaian dan jatuh di dekat pulau Tiran. 

Seorang pejabat Pasukan dan Pengamat Multinasional, Brad Lynch, mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut. 

Meskipun dugaan sementara menyebutkan bahwa insiden tersebut adalah kecelakaan murni, yang disebabkan oleh kegagalan teknis dan tidak ada tanda-tanda pesawat diserang.

Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chris Miller, mengatakan departemennya sangat sedih atas hilangnya nyawa yang begitu dekat dengan Hari Veteran. 

Kelompok militan Islam yang berafiliasi dengan ISIS diketahui aktif di Sinai. Pada Februari 2018, pasukan keamanan melancarkan operasi nasional melawan militan, dengan fokus di Sinai Utara. Lebih dari 930 militan telah meninggal di wilayah itu bersama dengan puluhan personel keamanan.

Pasukan dan Pengamat Multinasional adalah pasukan penjaga perdamaian yang tidak terkait dengan PBB. Pasukan internasional dibentuk untuk memastikan tidak ada pembangunan militer di perbatasan setelah perjanjian damai 1979 antara Israel dan Mesir. Dengan markas besarnya di Roma, pasukan tersebut menyatukan tentara dari 14 negara termasuk Amerika Serikat, Prancis, Australia, Kanada, Kolombia, Fiji, Jepang, dan Norwegia. 

 

Sumber: https://www.thenationalnews.com/world/mena/sinai-helicopter-crash-kills-seven-peacekeepers-1.1110309

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement