Jumat 13 Nov 2020 19:35 WIB

Delapan Negara Terpukau Biofuel Muba

Biofel dapat mengurangi ketergantungan akan BBM dan meningkatkan kesejahteraan petani

Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menjadi pembicara atau keynote speaker pada Seminar The 4th First 2020 International Conference secara virtual, Rabu (11/11) di Infinity Tower Meeting Room, Room B Apartement District 8, Jalan Senopati Senayan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Foto: Musi Banyuasin
Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menjadi pembicara atau keynote speaker pada Seminar The 4th First 2020 International Conference secara virtual, Rabu (11/11) di Infinity Tower Meeting Room, Room B Apartement District 8, Jalan Senopati Senayan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiasi inovasi Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dalam pengolahan kelapa sawit menjadi bensin atau Bahan Bakar Nabati (BBN) tidak hanya menyedot perhatian di level nasional, namun setidaknya ada delapan negara yang takjub dan terpukau dengan hal tersebut.

Tercatat delapan negara tersebut diantaranya Thailand, Jepang, Brunei Darussalam, Kamboja, Taiwan, Hungaria, Malaysia dan Inggris. Dimana kekaguman delapan negara ini terungkap saat Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menjadi pembicara atau keynote speaker pada Seminar The 4th First 2020 International Conference secara virtual, Rabu (11/11) di Infinity Tower Meeting Room, Room B Apartement District 8, Jalan Senopati Senayan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Diketahui, adapun turut menjadi keynote speaker dari rangkaian Seminar The 4th First 2020 International Conference tersebut yakni diantaranya Prof Chiaki Ogino (Kobe University Japan), Prof Dr Mohammed N Abduirazaq (Management and Science University MSU, Wahyu Caesarendra ST MEng PhD (Universiti Brunei Darussalam), Dr Muhammad Haikal Satria IPM (Jakarta Global University), dan Prof Yuliansyah MSA PhD Ak CA serta juga diikuti 211 peserta yang merupakan praktisi, mahasiswa dan akademisi dari 9 negara dengan peserta terbanyak dari Malaysia dan Taiwan serta dari Indonesia yaitu Politeknik Negeri Sriwijaya dan Politeknik Malang.  

"Pada seminar The 4th First 2020 International Conference mengusung tema Penerapan Sains

Teknologi dalam Mendorong Ekonomi Kreatif dan Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Meningkatkan Daya Saing Masyarakat dan inisiasi inovasi biofuel Muba atau Bahan Bakar Nabati (BBN) menjadi daya tarik sendiri bagi peserta seminar dari 8 negara tersebut," ungkap Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, dalam siaran persnya.

Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) Sumsel ini menyebutkan, Muba juga telah melakukan program peremajaan perkebunan sawit milik kebun rakyat yang saat ini sudah puluhan ribu hektar lahan yang sudah diremajakan. "Nah, realisasi BBN inilah merupakan kelanjutan dari program peremajaan perkebunan sawit milik rakyat, jadi program ini benar-benar nantinya berkelanjutan," ungkapnya.

Kemudian, dikatakan Dodi dengan keberadaan BBN dapat mengurangi ketergantungan dengan BBM dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. "Ini juga merupakan keinginan bapak Presiden Joko Widodo dan tentu sangat selaras dengan cita-cita kami warga Muba yang mana mayoritas petani sawit," jelasnya.

Dodi mengungkapkan, dalam perjalanan pembangunan pabrik IVO-CPO terkait pendanaan Pemkab Muba sendiri sangat siap secara mandiri, namun dirinya mengaku akan melibatkan para pihak pemangku kepentingan agar dapat gotong-royong mewujudkan pendirian pabrik tersebut.

"Namun prinsipnya pabrik ini harus terealisasi dan berada di Muba, dan pola pendanaan nantinya akan dilakukan dengan pola bersama-sama gotong royong dengan para pihak, terlebih tadi bapak Menristek sudah menyiapkan dua pola yakni investor atau BUMN," bebernya.

Sementara itu, Prof Chiaki Ogino dari Kobe University Japan mengaku terobosan iniasi inovasi Bupati Muba merupakan langkah konkret dan realitas dalam Penerapan Sains Teknologi dalam Mendorong Ekonomi Kreatif dan Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Meningkatkan Daya Saing Masyarakat.

"Tentu ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, ini menjadi terobosan yang baru dan menjadi energi baru terbarukan yang sangat dibutuhkan di masa yang akan datang," ujarnya.

Senada diucapkan Prof Dr Mohammed N Abduirazaq dari Management and Science University MSU. Ia menyebutkan, terobosan yang dilakukan Pemkab Muba ini sangat pantas dan wajib diikuti oleh negara yang memiliki perkebunan sawit.

"Ini terobosan yang sangat baik, kalau implementasinya nanti sudah dimulai tentu negara-negara penghasil kelapa sawit harus melakukan study di Kabupaten Muba," ucapnya.

Wahyu Caesarendra ST MEng PhD dari Universiti Brunei Darussalam mengaku melalui seminar The 4th First 2020 International Conference menjadi salah satu solusi untuk mencari solusi menerapkan Sains Teknologi dalam Mendorong Ekonomi Kreatif dan Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM). "Inisiasi inovasi biofuel Muba salah satu jawaban untuk realisasi ke depannya nanti," sebutnya.

Ketua Panitia The 4th Forum In Research, Science, and Technology (First) 2020 International Conference, Rita Martini didampingi Koordinator Keynote Speaker, Martha Aznury mengatakan, seminar Internasional yang sudah keempat kalinya digelar ini dilakukan secara virtual atau online mengingat masih dihadapi pada pandemi Covid-19.

"Untuk Sumsel dan khususnya Indonesia, kami merasa sangat pantas dan pas mengundang pak Bupati Muba Dodi Reza menjadi keynote speaker. Beliau punya inovasi yang sustanaible dan Kepala Daerah di Sumsel yang sangat menguasai bahasa Inggris, mengingat pada seminar internasional nantinya pembicara akan menggunakan bahasa Inggris aktif," bebernya.

Lanjutnya, tercatat ada 211 peserta yang ikut pada seminar The 4th First 2020 International Conference ini, dimana peserta yang terbanyak dari luar negeri yakni dari Malaysia dan Taiwan, sedangkan dari Indonesia diikuti praktisi, akademisi dan  mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya dan Universitas Negeri Malang.

Ia menambahkan, paparan biofuel Bupati Muba Dodi Reza akan diminta untuk dibuatkan paper, pasalnya paparan tersebut akan dijadikan jurnal yang terindex scopus. "Paparan tersebut akan dijadikan jurnal yang terindex scopus," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement