Sabtu 14 Nov 2020 05:10 WIB

Mengenal Para Penjelajah Muslim Abad Pertengahan (1)

Penjelajah Muslim membuat deskripsi tentang tanah yang mereka lewati.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Mengenal Para Penjelajah Muslim Abad Pertengahan (1). Lukisan suasana perdagangan di Jalur Sutra.
Foto: Google.com
Mengenal Para Penjelajah Muslim Abad Pertengahan (1). Lukisan suasana perdagangan di Jalur Sutra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam bukunya berjudul Demarcation of the Limits of the Areas, Al-Biruni menuliskan sejarah perjalanan para pelancong Muslim dari negara-negara Timur ke dunia Barat. Buku yang ditulis pada abad ke-11 ini menceritakan perjalanan yang menyebar ke Spanyol (Andalus), ke perbatasan China dan ke India, yang artinya dari Mali ke Kilwa (Tanzania) dan Mauritania hingga Ghana. Mereka juga menjelajah ke arah timur ke Kepulauan Melayu dan Jawa, dan ke utara ke negara-negara Turki dan Slavia.

Dalam Alquran, Allah SWT mengimbau setiap Muslim yang sehat untuk setidaknya menunaikan ibadah haji sekali seumur hidupnya. Dengan adanya perintah ini, mulai abad ketujuh ribuan Muslim melakukan perjalanan puluhan hingga jutaan mil ke Makkah. 

Baca Juga

Saat mereka melakukan perjalanan, mereka membuat deskripsi tentang tanah yang mereka lewati. Siapa sajakah mereka?

Al-Ya'qubi dari abad ke-8

Al-Yaqubi diceritakan melakukan perjalanan laut yang terinspirasi dari kisah Nabi Nuh yang tertulis di Alquran. Untuk mengabadikan perjalanan fenomenalnya, dia menulis sebuah buku yang rampung pada 891. Setelah sekian lama menghabiskan waktu melanglang buana, dia menuliskan nama kota dan negara, orang, penguasa, jarak antara kota dan kota, pajak, topografi, dan sumber air.

“China adalah negara besar yang dapat dicapai dengan melintasi tujuh lautan; masing-masing dengan warna, angin, ikan, dan anginnya sendiri, yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, yang ketujuh, Laut Cankhay [yang mengelilingi Kepulauan Melayu] hanya dapat dilalui oleh angin selatan," tulis Al-Ya'qubi yang dikutip di Muslim Heritage.

Abu Zayd Hasan dari abad ke-9

Hasan adalah seorang pelaut asal Siraf yang berlayar dari Basra, Irak ke China dan dari Siraf di Teluk. Menurut kisah, perahu China kerap singgah di Siraf, biasanya mereka memuat barang-barang dagangan yang dibeli di Basra. Perahu China lebih besar dari perahu-perahu Muslim. Selain ke China, Hasan juga sempat mengunjungi Khmer yang menurutnya merupakan tanah damai tanpa adanya ketidaksenonohan.

Ibn Wahhab dari abad ke-9

Ia juga memiliki kisah petualangan yang hampir serupa. Wahhab yang merupakan seorang pedagang asal Basra memutuskan berlayar ke China. Dia menceritakan China terpecah menjadi dua bagian, yaitu kekaisaran dan rakyat biasa dimana mereka hanya melakukan interaksi saat proses transaksi jual beli saja.

Al-Muqaddasi (945–1000)

Al-Muqaddasi adalah seorang ahli geografi. Dia berkelana dari rumahnya di Yerusalem berabad-abad sebelum Ibnu Batutah. Dia juga mengunjungi hampir setiap bagian dunia Muslim. Dia menulis buku berjudul Best Divisions for Knowledge of the Regions yang rampung pada 985.

Bersambung...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement