REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Mutasi virus corona yang berasal dari cerpelai menjadi keresahan baru. Perkembangan ini bisa menjadi masalah baru ketika vaksin sedang dikembangkan dan memunculkan harapan untuk mengakhiri pandemi.
Selama perkembangan awal penyebaran virus corona, hewan telah diketahui dapat terserang virus corona baru (SARS-CoV-2) dari manusia. Kondisi ini telah ditemukan pada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, hingga harimau serta singa di kebun binatang beberapa negara. Namun, penularan dari hewan ke manusia ketika itu belum terbukti.
Dalam kasus cerpelai ternyata ada dugaan virus bisa menulari manusia. Alur penularannya berasal dari manusia yang terinfeksi penyakit dari virus corona atau Covid-19, kemudian cerpelai terinfeksi, dan ada dugaan mereka bisa menularkan ke manusia kembali.
Masalah muncul ketika cerpelai ini berada di tempat budidaya yang sangat berdesakan. Cerpelai yang diternakkan untuk diambil kulitnya sebagai bahan pakaian ini menjadi kekhawatiran baru dalam menyebarkan virus corona.