REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mendukung pemerintah yang menggagas program Duta Perubahan Perilaku Covid-19. Ia optimistis para duta dapat melaksanakan fungsi edukasi bahaya Covid-19 dan protokol kesehatan (prokes) lebih efektif karena dekat dengan lingkungan sekitarnya.
Professor Ari menekankan pentingnya edukasi prokes mencakup 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang begitu beragam. Para duta ini diharapkan mampu masuk menerabas keragaman itu agar pesan edukasi tersampaikan.
"Saya rasa itu memang sebaiknya begitu karena penting edukasi diri dan masyarakat. Edukasinya harus sesuai latar belakang masyarakatnya. Mereka bisa edukasi kelompoknya sendiri," kata Prof Ari pada Republika, Jumat (13/11).
Prof Ari memantau selama ini pemerintah memang secara kontinu melakukan edukasi lewat Talkshow virtual. Kegiatan itu dapat disaksikan masyarakat lewat kanal Youtube dan televisi swasta.
Namun Prof Ari meragukan edukasi semacam itu efektif menyasar seluruh lapisan masyarakat. Sebagian wilayah di Indonesia masih belum bisa menikmati sinyal internet dan televisi untuk menangkap siaran edukasi tersebut.
"Selama ini di media ada edukasi tapi enggak tahu sasarannya efektif atau enggak. Kalau duta gini kan lebih efektif karena diambil dari peer grupnya masing-masing. Kalangan ibu-ibu, milenial, komunitas keagamaan ada sosoknya sendiri yang diayomi," ujar Guru Besar Ilmu Kedokteran Penyakit Dalam tersebut.
Prof Ari meminta kerja para Duta harus konkret sesuai tujuan pembentukkannya. Mereka dapat menjadi penyambung lidah pemerintah agar masyarakat hingga pedesaan patuh protokol kesehatan.
"Action Duta ini nanti harus jelas, mereka dilatih dan punya tanggungjawab moral untuk eduaksi. Penting ini. Dari sini baru kelihatan efektivitasnya," ucap Prof Ari.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mendata sampai Kamis (12/11) ada 29 ribu orang lebih yang mendaftarkan diri dalam Duta Perubahan Perilaku.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menjelaskan edukasi dan sosialisasi soal Covid-19 menjadi tugas Duta Perubahan Perilaku. Ia meyakini tugas itu mesti dilakukan pihak agar menjangkau semua orang dalam waktu singkat.
"Kami memerlukan duta-duta yang mau membantu Satgas menjadi edukator dan sosialisator. Ini termasuk menyebarkan pengetahuan mengenai Covid-19 sekaligus cara-cara mencegahnya agar tidak tertular," kata Sonny dalam talkshow yang digelar BNPB secara virtual pada Kamis (12/11).
Sonny mengatakan peserta Duta Perubahan Perilaku akan mendapat pelatihan. Mereka nantinya bakal terhubung dengan aplikasi monitoring perubahan perilaku. Dengan demikian, jumlah masyarakat yang diedukasi bisa termonitor. Rizky surya