Sabtu 14 Nov 2020 06:11 WIB

Impor Vaksin Berhenti Jika Vaksin Merah Putih Selesai

Dari sisi kapasitas produksi vaksin, Indonesia tak punya kendala.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Fuji Pratiwi
Menristek Bambang Brodjonegoro. Bambang mengatakan, Indonesia akan menghentikan pembelian vaksin dari luar negeri jika Vaksin Merah Putih sudah siap.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Menristek Bambang Brodjonegoro. Bambang mengatakan, Indonesia akan menghentikan pembelian vaksin dari luar negeri jika Vaksin Merah Putih sudah siap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan menghentikan pembelian vaksin dari luar negeri jika Vaksin Merah Putih sudah siap diberikan ke masyarakat. Terlebih langkah tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo.

"Jadi begitu Vaksin Merah Putih siap divaksinasi (ke masyarakat), sudah dapat izin BPOM, sudah diproduksi massal, saat itulah kita tidak perlu lagi membeli atau memesan dari luar (negeri)," kata Bambang, Jumat (13/11).

Baca Juga

Saat ini pemerintah bersama lembaga penelitian dan perguruan tinggi mengembangkan vaksin melalui berbagai platform, antara lain adenovirus, protein rekombinan, dan DNA. Keenam instansi yang terlibat yakni Lembaga Eijkman, UI, UGM, Unair, ITB, dan LIPI.

Bambang mengatakan, saat ini yang menunjukkan progres paling cepat yaitu pengembangan vaksin di Lembaga Eijkman. Kondisi terakhir vaksin tersebut berada pada tahapan ekspresi sel mamalia untuk persiapan uji hewan. Nantinya, setelah bibit vaksin siap akan dilakukan tiga tahapan uji klinis.

Terkait kapasitas produksi vaksin, Bambang mengatakan, PT Bio Farma siap memproduksi hingga 250 juta dosis per tahun. Selain itu, perusahaan swasta lain yang berkoordinasi dengan Kemenristek/BRIN menyatakan siap memproduksi 700 juta hingga 1 miliar dosis per tahun.

"Dari segi kuantitas kita enggak ada masalah. Kita sekarang berupaya harus mencari vaksin Covid-19 yang aman dan manjur. Itu yang paling penting sebenarnya," kata Bambang menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement