Sabtu 14 Nov 2020 08:08 WIB

Camat Sebut Ada 37 Bus Transjakarta yang Terbakar

11 unit mobil damkar dari Kabupaten dan Kota Bogor dikerahkan untuk padamkan api.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah bus Transjakarta terbakar lahan kosong di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11).
Foto: Cepi Kurniawan/ANTARA
Sejumlah bus Transjakarta terbakar lahan kosong di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang melanda kuburan bus Transjakarta di Desa dan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (14/11) siang WIB, masih terus dihitung. Hanya saja, Camat Dramaga, Ivan Pramudia, mengatakan, untuk sementara, total bus yang terbakar jumlahnya sekitar 37 unit. “Tadi sudah dihitung oleh anggota, yang terbakar ada 37 unit,” kata Ivan ketika dikonfirmasi, Jumat.

Dia mengatakan, pemerintah kecamatan juga menunggu hasil penyelidikan dari Polsek Dramaga. Jika nanti lokasi tersebut harus ditutup atau diberi garis polisi, menurut Ivan, hal itu merupakan kewenangan pihak kepolisian.

Apabila hasil penyelidikan sudah keluar, sambung dia, Kecamatan Dramaga siap melaporkannya ke Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. Apalagi, pihaknya telah melakukan sidak ke lokasi itu sebanyak tiga kali, dan meminta para pekerja untuk mengubah cara bekerja agar asap tidak terlalu berdampak ke warga sekitar.

“Itu sidak kita beri saran saat pengelasan ditambah penyemprotan (air) agar asap tidak terlalu besar, tapi ternyata sudah tiga kali disampaikan mereka tidak ikuti,” tutur Ivan.

Berdasarkan keterangan Komandan Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Yasmin, Soleh merincikan ada sebelas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi. “Ada 11 unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Bogor,” kata Soleh.

Ketika memadamkan api, Soleh menceritakan, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan melewati medan di lokasi. Pasalnya, medan yang dilalui adalah bahan yang rawan jika terinjak atau terlindas kendaraan damkar. “Anggota pun dalam memadamkan kebakaran perlu kehati-hatian,” ujar Soleh.

Apalagi, tambahnya, banyak bahan-bahan mudah terbakar yang tersebar di lokasi kejadian. Seperti busa dan karet yang berasal dari badan bus yang sudah dipotong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement