Sabtu 14 Nov 2020 09:16 WIB

Utilitas Terjangkau, Tapi Masyarakat Masih Keluhkan Kualitas

Publik berharap ada sistem yang membuat keluhan sampai ke pihak yang bertanggungjawab

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Air keran (ilustrasi). Dari survei cepat yang dilakukan, Markplus mendapati, meski fasilitas utitlitas seperti air bersih dan listrik sudah mudah diakses, masyarakat masih mengeluhkan kualitasnya.
Foto: Flickr
Air keran (ilustrasi). Dari survei cepat yang dilakukan, Markplus mendapati, meski fasilitas utitlitas seperti air bersih dan listrik sudah mudah diakses, masyarakat masih mengeluhkan kualitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MarkPlus melakukan survei cepat kepada 75 responden yang berdomisili di Jabodetabek sebesar 48 persen dan 52 persen di luar Jabodetabek untuk melihat kepuasan masyarakat terhadap fasilitas utilitas.

Listrik dan gas merupakan utilitas yang paling sering digunakan publik sebesar 95,2 persen dan air bersih sebesar 73,3 persen. Saat ini akses untuk mendapatkan fasilitas tersebut diakui sudah cukup mudah dijangkau.

Baca Juga

"Lebih dari 90 persen responden mengatakan akses ke utilitas itu cukup mudah. Artinya mereka sudah terjangkau oleh utilitas," ujar Senior Business Analyst MarkPlus James Leonardo Djoni dalam Webinar MarkPlus Industry Roundtable: Utilities Industry Perspective di Jakarta, Jumat (13/11).

Sayangnya, kata James, masih ditemukan beberapa komplain terhadap sumber daya air dan listrik oleh masyarakat. Bentuk permasalahan yang seringkali dijumpai adalah air yang bau dan keruh serta mati listrik di beberapa daerah.

Sebanyak 74,7 persen responden menjawab akar permasalahan tersebut akibat perawatan jaringan yang ada masih kurang maksimal. Selain itu, 69,3 persen merespons infrastruktur penunjang distribusi utilitas masih minim. Responden memberikan saran agar sistem pelaporan ditingkatkan dan mengoptimalkan jaringan yang sudah ada serta menambah jangkauan area. 

"Sebanyak 69 persen responden berharap adanya sistem melalui aplikasi dan lebih terintgrasi dengan teknologi untuk mempermudah laporan dan keluhan sampai ke pihak yang bertanggungjawab," kata James. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement