Sabtu 14 Nov 2020 10:38 WIB

Korsel Catat Angka Pengangguran Terbesar Saat Pandemi

Tingkat pengangguran negara itu naik 0,7 persen ke level tertinggi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pekerja mengenakan pelindung wajah memeriksa suhu pengunjung di sebuah pusat pameran (ilustrasi). Korea Selatan (Korsel) melaporkan penurunan paling tajam angkatan kerja dalam enam bulan terakhir hingga Oktober.
Foto: AP/Lee Jin-man
Seorang pekerja mengenakan pelindung wajah memeriksa suhu pengunjung di sebuah pusat pameran (ilustrasi). Korea Selatan (Korsel) melaporkan penurunan paling tajam angkatan kerja dalam enam bulan terakhir hingga Oktober.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) melaporkan penurunan paling tajam angkatan kerja dalam enam bulan terakhir hingga Oktober. Laporan ini memperpanjang angka pengangguran di sana selama masa pandemi Covid-19.

Jumlah orang yang bekerja mencapai 27,09 juta bulan lalu. Jumlah ini 421 ribu lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, demikian menurut data Badan Statistik Korea dilansir dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pada Sabtu (14/11).

Baca Juga

Penghitungan tersebut menandai penurunan paling tajam dalam setahun sejak April, ketika 476 ribu warga Korsel kehilangan pekerjaan karena dampak pandemi Covid-19. 

Laporan ini juga menandai penurunan angka pekerja paling tajam sejak krisis keuangan global pada Agustus 2009. Saat itu Korsel melaporkan tingginya pengangguran dalam delapan bulan.

Korsel pada tahun ini telah melaporkan tingginya pengangguran setiap bulan sejak Maret. Pada bulan awal masa pandemi itu sudah ada sekitar 195 ribu pekerja yang menganggur.

Tingkat pengangguran negara itu naik 0,7 persen ke level tertinggi tiga bulan pada level 3,7 persen. Bulan lalu, tingkat pekerjaan bagi mereka yang berusia antara 15 dan 64 mencapai 65,9 persen, turun 1,4 persen dari tahun sebelumnya. Tingkat pengangguran kategori yang berusia 15 -29 tahun mencapai 8,3 persen pada Oktober, naik 1,1 poin persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Bulan lalu, Korsel memangkas aturan  jarak sosial karena perlambatan dalam kasus Covid-19 setelah diberlakukan pembatasan selama dua bulan. Kementerian Keuangan Korsel sebelumnya mengantisipasi pemulihan ringan di pasar kerja pada Oktober dibandingkan dengan September. 

Pengurangan pekerjaan terjadi di sektor jasa dan segmen manufaktur. Jumlah pekerja sementara turun 261 ribu per tahun di bulan Oktober dan pekerja harian kehilangan 59 ribu posisi. Jumlah total penganggur mencapai 1,03 juta pada Oktober atau naik 164 ribu dari tahun sebelumnya. Karena hampir semua kelompok umur melaporkan adanya peningkatan pengangguran. 

Jumlah orang yang aktif secara ekonomi menurun 6.000 per tahun menjadi 28,12 juta, sementara mereka yang tidak aktif meningkat 508 ribu menjadi 16,74 juta. 

Pada Agustus lalu, Bank of Korea (BOK) mempresentasikan prospek suram untuk pasar kerja. BOK mengatakan, jumlah orang bekerja diperkirakan akan turun 130 ribu tahun ini. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement