Sabtu 14 Nov 2020 12:34 WIB

UEA Izinkan Kembali Warga Oman Masuk ke Negaranya

Warga Oman tetap diharuskan menunjukkan hasil tes PCR negatif.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
UEA Izinkan Kembali Warga Oman Masuk ke Negaranya. Kota Dubai
Foto: asianranking.com
UEA Izinkan Kembali Warga Oman Masuk ke Negaranya. Kota Dubai

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab telah mengizinkan perjalanan penyeberangan perbatasan darat bagi warga Oman mulai 16 November mendatang. Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana, Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan dan Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional menyatakan, warga Oman telah dibebaskan dari pembatasan perjalanan. 

Langkah tersebut dilakukan setelah UEA mengembangkan rencana respons sistematis untuk membatasi efek Covid-19 dan memastikan kelangsungan bisnis, dan pemulihan pertumbuhan dalam periode rekor atas arahan dari kepemimpinan negara tersebut, sebagaimana tertulis dalam pernyataan yang dikutip di Saudi Gazette, Sabtu (14/11).

Baca Juga

Meski telah dibebaskan, warga negara Oman tetap diharuskan menunjukkan hasil tes PCR negatif, dengan pemeriksaan awal dilakukan dari laboratorium terakreditasi di negara mereka. Masa berlaku tes tidak melebihi 48 jam sejak tanggal tes.

Mereka juga diharuskan melakukan uji Covid-19 di pelabuhan pada saat kedatangan dan mengikuti semua tindakan preventif dan pencegahan sesuai protokol yang disetujui, selain memasang aplikasi Al Hosn. Tes PCR wajib dilakukan pada hari keempat jika mereka telah tinggal selama empat hari berturut-turut di UEA.

 Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan juga mencatat prosedur karantina bagi pengunjung yang datang ke negara itu sesuai dengan prosedur lokal yang diikuti di berbagai emirat. Jika seseorang diuji di pelabuhan dan hasilnya positif, prosedur penolakan masuk akan diterapkan, sesuai dengan aturan dan peraturan internasional.

Sumber: https://www.saudigazette.com.sa/article/600251

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement