Sabtu 14 Nov 2020 14:47 WIB

Filipina Bergegas Selamatkan Ribuan Orang dari Badai Vamco

Badai paling mematikan yang menghantam Filipina tahun ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Filipina Bergegas Selamatkan Ribuan Orang dari Badai Vamco. Pengendara sepeda motor yang terdampar mengendarai perahu di jalan yang banjir setelah Topan Vamco di kota Lopez, provinsi Quezon, Filipina, 13 November 2020.
Foto: EPA/FRANCIS R. MALASIG
Filipina Bergegas Selamatkan Ribuan Orang dari Badai Vamco. Pengendara sepeda motor yang terdampar mengendarai perahu di jalan yang banjir setelah Topan Vamco di kota Lopez, provinsi Quezon, Filipina, 13 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Penjaga pantai dan lembaga penanggulangan bencana Filipina lainnya bergegas menyelamatkan ribuan warga di provinsi-provinsi yang terdampak badai Vamco. Badai paling mematikan yang menghantam Filipina tahun ini.

Puluhan kota di wilayah Cagayan, utara kota Manila masih terendam banjir. Pemerintah mengatakan sebagian dari ribuan keluarga yang terdampak bencana terpaksa bertahan di atas atap untuk menghindari banjir yang mencapai lantai dua.

Baca Juga

Komandan pasukan penjaga pantai Filipina George Ursabia mengatakan ia telah mengerahkan pasukannya untuk melakukan operasi penyelamatan. Pasukan penjaga pantai juga membawa kendaraan dan perahu karet ke Tuguegarao dan melakukan penyelamatan di daerah sekitarnya.

Badan penanggulangan bencana Filipina melaporkan banjir yang menggenangi provinsi Cagayan disebabkan akumulasi bencana alam, meluapnya air di bendungan dan dataran yang lebih tinggi. Data pemerintah menunjukkan air yang meluap dari Bendungan Magat pada Jumat (13/11) mencapai dua kolam renang ukuran Olimpiade per detik.

Lembah Cagayan yang berpopulasi 1,2 juta orang terdiri dari lima provinsi agrikultural. Badan penanggulangan bencana mengatakan banjir berdampak pada 343 ribu orang dan sekitar 14 ribu orang masih berada di pemukiman sementara.

"Kami yakin butuh waktu lebih dari satu pekan hingga banjir surut, itu pun bila tidak ada hujan susulan," kata Walikota Tuguegarao Jefferson Soriano pada stasiun radio DZMM, Sabtu (14/11).

Ia menambahkan akses kota yang berpopulasi 163 ribu orang itu terputus oleh banjir. Warga mengunggah foto dan alamat di media sosial untuk meminta pertolongan. Tagar #CagayanNeedsHelp menjadi trending topic di Twitter.

"Kami sudah tiga hari berada di atas atap, kami membutuhkan bantuan dan pakaian karena kami tidak menyimpang apa pun," kata warga kota Tuguegarao, Ramilo Lagundi pada stasiun radio DZBB.

Lagundi mengatakan ia berada di atas atap rumah seperti ratusan tetangganya yang lain. Badai ke-21 yang menghantam Filipina, Vamco menewaskan 42 orang. Badai tersebut menghancurkan pulau Luzon pada Rabu (11/11) malam. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement