Sabtu 14 Nov 2020 15:25 WIB

Trump Kembali tidak Hadiri KTT ASEAN

Perwakilan Trump tekankan pentingnya kemitraan strategis AS-ASEAN.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
 Orang-orang tampil selama upacara pembukaan KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-37 dan KTT terkait di Hanoi, Vietnam, 12 November 2020. KTT ASEAN virtual ke-37 dan KTT terkait berlangsung dari 12 hingga 15 November 2020 di Konvensi Internasional Center (ICC) di Hanoi.
Foto: EPA-EFE/MINH HOANG
Orang-orang tampil selama upacara pembukaan KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-37 dan KTT terkait di Hanoi, Vietnam, 12 November 2020. KTT ASEAN virtual ke-37 dan KTT terkait berlangsung dari 12 hingga 15 November 2020 di Konvensi Internasional Center (ICC) di Hanoi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali tidak menghadiri pertemuan puncak konferensi tingkat tinggi penghimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-37, Sabtu (14/11). Ini menjadi tahun ketiga berturut Presiden Trump hanya diwakili pejabat untuk menghadiri KTT ASEAN ke-37 meski secara virtual.

Penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien mengatakan, Trump menyesal karena dirinya tidak dapat menghadiri pertemuan puncak KTT ASEAN. Namun, sekali lagi Trump menekankan pentingnya hubungan dengan kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga

"Pada saat krisis global ini, kemitraan strategis AS-ASEAN menjadi semakin penting karena kita bekerja sama untuk memerangi virus corona," ujar O'Brien dalam sambutannya pada upacara pembukaan, dikutip laman Channel News Asia, Sabtu.

Pada 2017, Trump hanya mengirim perwakilannya untuk KTT ASEAN. KTT Khusus dengan ASEAN yang seharusnya diselenggarakan di Las Vegas pada Maret dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Kini, Trump sibuk dengan sengketa pilpres yang dia masalahkan. Meski sudah memberi sinyal akan pemerintahan yang baru di Gedung Putih dalam pengarahan media soal Covid-19.

Gedung Putih mengatakan, O'Brien juga akan mewakili AS pada KTT virtual Asia Timur pada Sabtu malam dengan ASEAN serta China, Jepang, dan Korea Selatan. Terlepas dari ketidakhadiran Trump, dikatakan bahwa ASEAN tetap menjadi pusat visinya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Ini juga merupakan strategi Washington untuk melawan pengaruh China yang tumbuh di kawasan itu.

Pengaruh China di kawasan itu akan berkembang dengan perjanjian perdagangan bebas besar-besaran yang akan ditandatangani pada Ahad. Pakta tersebut, yang akan mencakup hampir sepertiga dari ekonomi dunia, termasuk negara-negara ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

India mundur dari rencana tersebut tahun lalu dan tidak termasuk AS, meskipun Amerika melakukan perdagangan 2 triliun dolar AS dengan kawasan tersebut. Dalam sambutannya pada Sabtu, O'Brien juga sekaligus menyebut ASEAN sebagai mitra dagang terbesar keempat bagi AS, dengan perdagangan mencapai lebih dari 354 miliar dolar AS tahun lalu.

 

"Kami sangat menghargai upaya mitra ASEAN untuk menjaga agar rantai pasokan utama tetap terbuka, pabrik beroperasi, dan APD mengalir," katanya, merujuk pada alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi dari virus corona.

Dia mencatat AS telah menyumbang 87 juta dolar AS untuk memerangi Covid-19 di Asia Tenggara, termasuk menyediakan ventilator dan APD buatan Amerika. "Amerika Serikat mendukung Anda dan kami tahu Anda mendukung kami," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement