REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam sedang bersiap menghadapi Topan Vamco yang diperkirakan menerjang pantai di wilayah Vietnam Tengah, Ahad (15/11) pagi. Sementara, korban meninggal di Filipina akibat topan paling maut di negara itu bertambah menjadi 53 orang.
Dengan kecepatan angin hingga 165 kilometer per jam (103 mph), Vamco diperkirakan akan mencapai sebagian besar pantai Vietnam. Topan ini diprediksi akan menghantam dari Ha Tinh hingga Provinsi Quang Ngai.
"Ini adalah topan yang sangat kuat," kata Perdana Menteri, Nguyen Xuan Phuc, mengutip reuters, Sabtu (14/11).
Ia memperingatkan provinsi-provinsi di jalur yang akan diterjang Topan Vamco untuk bersiap menghadapi dampaknya. Provinsi-provinsi tersebut berencana untuk mengevakuasi 468.000 orang.
Vietnam rentan terhadap badai dan banjir yang merusak karena garis pantainya yang panjang. Tahun ini, Vamco akan menjadi badai ke-13 yang melanda Vietnam. Hingga kini, lebih dari 160 orang meninggal dunia di Vietnam dalam bencana alam yang dipicu oleh serangkaian badai sejak awal Oktober.
"Tidak ada jeda bagi lebih dari delapan juta orang yang tinggal di Vietnam tengah, setiap kali mereka mulai membangun kembali kehidupan dan mata pencaharian mereka, mereka dihantam lagi oleh badai," kata Presiden Palang Merah Vietnam, Nguyen Thi Xuan Thu.
Di Filipina, dinas penjaga pantai dan badan-badan bencana bergegas untuk menyelamatkan ribuan orang di provinsi utara. Vamco menjadi topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini dan menghantam pulau utama Luzon pada Rabu dan Kamis (12/11) pagi. Topan Vamco telah menewaskan sedikitnya 53 orang, melukai 52 orang, dan menyebabkan 22 orang hilang di Filipina.