Sabtu 14 Nov 2020 17:43 WIB

Survei: Islamofobia Eksis di Tubuh Partai Buruh Inggris

Lebih dari sepertiga anggota menyaksikan islamofobia di Partai Buruh Inggris.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Survei: Islamofobia Eksis di Tubuh Partai Buruh Inggris. Warga Muslim Inggris. Ilustrasi
Foto: Peter Nicholls/Reuters
Survei: Islamofobia Eksis di Tubuh Partai Buruh Inggris. Warga Muslim Inggris. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari sepertiga anggota dan pendukung Partai Buruh Muslim telah menyaksikan islamofobia di partai tersebut. Dilansir di ITV, Sabtu (14/11), hal itu berdasarkan laporan yang dilakukan oleh Labour Muslim Network (LMN).

Laporan itu mensurvei anggota Muslim dan pendukung partai dan menemukan 37 persen dari mereka telah menyaksikan islamofobia di dalam partai. Sebanyak 44 persen tidak percaya partai tersebut menanggapi masalah tersebut dengan serius.

Baca Juga

Hanya dua pekan yang lalu, Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia (EHRC) menemukan partai tersebut telah melakukan tindakan diskriminasi dan pelecehan yang melanggar hukum setelah melakukan investigasi terhadap antisemitisme. Namun, saat ini terdapat klaim baru tentang perilaku anggota.

Ali Milani menentang perdana menteri di Uxbridge dan South Ruislip pada Pemilihan Umum terakhir. Dia mengklaim seorang anggota Partai Buruh mengatakan kepadanya bahwa Muslim tidak bisa menjadi anggota parlemen karena kecenderungan mereka melakukan kekerasan dan bertanya apakah dia seorang teroris.

Milani mengatakan dia melaporkan masalah tersebut ke partai. Hampir setahun kemudian perincian pengaduannya telah hilang dan tidak ada tindakan yang diambil.

"Sungguh menyakitkan saya mengalami pelecehan semacam itu dari seorang anggota partai dan tidak hanya butuh satu tahun bagi mereka untuk menghubungi saya kembali, tetapi keluhan itu hilang. Itu menyakitkan," katanya.

Sebanyak 48 persen responden survei mengatakan mereka tidak percaya pada struktur keluhan partai, sesuatu yang menurut Milani tidak membuatnya terkejut. Seorang responden anonim dalam survei tersebut mengklaim pada pertemuan cabang partai lokal, Muslim dituduh "mempersenjatai" agama mereka setelah meminta istirahat agar mereka bisa makan setelah berpuasa sepanjang hari selama Ramadhan.

"Saya sudah mengadu ke Partai Buruh tapi belum mendapat tanggapan," kata responden.

Meskipun Partai Buruh saat ini memiliki 14 anggota parlemen Muslim, paling banyak dari semua partai di Inggris. Sebanyak 59 persen responden mengatakan mereka merasa tidak terwakili dengan baik.

Anggota parlemen dari Partai Buruh Apsana Begum, yang terpilih menjadi anggota House of Commons pada pemilihan umum terakhir, mengatakan dia menghadapi masalah serupa. Dia menambahkan partai menyangkal tentang masalah tersebut.

"Sangat sering ditanyakan dan terus-menerus diminta untuk menegaskan kembali komitmen saya terhadap masyarakat Inggris, seolah-olah dalam beberapa hal identitas dan politik saya tidak kompatibel," kata Begum.

Ketua parlemen dari Jaringan Muslim Buruh, Afzal Khan, anggota parlemen untuk Manchester Gorton, mengatakan islamofobia di dalam partai tidak diperhatikan dan layak mendapat perhatian segera.

"Sementara Partai Buruh telah menikmati dukungan luar biasa dari komunitas Muslim selama beberapa dekade, kami tidak dapat menerima begitu saja dukungan mereka," tulis Khan.

Dia menegaskan Partai Buruh harus berkomitmen tidak menoleransi islamofobiadan membangun kembali kepercayaan dengan anggota Muslimnya. Dewan Muslim Inggris (MCB) menggambarkan laporan itu mengejutkan dan mendesak partai segera bertindak.

Seorang juru bicara MCB mengatakan saat ini masalahnya telah terungkap dengan jelas. Dia pun berharap melihat kepemimpinan yang tidak menunjukkan toleransi terhadap segala bentuk rasialisme dengan mendengarkan anggota partai, dan bertindak segera, tegas dan efektif. Hal itu bisa dimulai dengan mengadopsi rekomendasi laporan.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Partai Buruh mengatakan terima kasih kepada Jaringan Muslim Buruh atas laporan penting ini. Dia menjelaskan adalah pekerjaan mereka untuk memastikan anggota Muslim dapat diwakili, dilibatkan, dan didengar.

"Islamofobia tidak memiliki tempat di partai atau masyarakat kami dan kami berkomitmen membasmi itu. Kami berharap dapat bekerja dengan LMN untuk melaksanakan rekomendasi mereka dan akan bertemu dengan mereka untuk membahas langkah selanjutnya dalam menangani momok islamofobia,” ungkapnya.

Menanggapi laporan tersebut Pemimpin Buruh Sir Keir Starmer dan Wakil Pemimpin dan Ketua Partai Angela Rayner berkata hal yang sama. Ia menepis tuduhan adanya islamofobia di tubuh partai.

“Kami berterima kasih kepada Jaringan Muslim Buruh atas laporan penting ini, serta pekerjaan mereka untuk memastikan anggota Muslim kami diwakili, diikutsertakan, dan didengar. islamofobia tak ada tempat di partai kami,” katanya.

https://www.itv.com/news/2020-11-13/more-than-one-third-of-muslim-labour-members-and-supporters-have-witnessed-islamophobia-in-the-party-report-finds

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement