Sabtu 14 Nov 2020 19:48 WIB

Kasus Harian Dua Hari Terakhir Tembus 5.000

Meskipun bertambah, tapi persentase kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari dunia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
 Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: BPIP
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif harian dua hari terakhir meningkat cukup tinggi. Pada Sabtu (14/11) Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus positif sebanyak 5.272 orang.

"Penambahan kasus positif cukup tinggi, dari 5.272 kasus aktifnya 12,9 persen dan kasus sembuhnya 83 persen," kata Wiku, dalam telekonferensi, Sabtu (14/11).

Dia mengatakan, meskipun bertambah, namun persentase kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari dunia. Demikian juga dengan kasus sembuh di Indonesia yang lebih tinggi dari dunia. Namun, terkait status meninggal memang masih lebih tinggi dari dunia yaitu 3,3 persen sementara kasus meninggal global 2,4 persen.

Menurut Wiku, perlu menjadi perhatian jumlah zona oranye yang saat ini masih mendominasi yaitu 370 kabupaten/kota. Zona oranye, kata Wiku harus memberikan perhatian lebih agar jangan sampai berubah menjadi zona merah.

Selain itu, terkait perubahan perilaku masyarakat sampai level RT/RW, kebanyakan dinilai sangat patuh terhadap protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Walaupun demikian, sejumlah daerah masih tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

"Ini perlu ditinjau kembali masing-masing daerah untuk memperketat protokol kesehatan," kata Wiku menambahkan.

Dia mengimbau, agar masyarakat tidak lengah dan tetap menjaga diri dengan melakukan protokol kesehatan. Jangan sampai, jerih payah dan pencapaian Indonesia dalam menghadapi Covid-19 selama delapan bulan menjadi sia-sia karena masyarakat yang mulai lengah.

"Jangan sekali-kali kita melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan penularan Covid-19 pada anggota masyarakat lainnya. Kita harus saling menjaga, dan bagi pemerintah pusat dan daerah ini tanggung jawab kita bersama," kata dia lagi. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement