REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Dewan Pengembangan Keterampilan Nasional (MPKK) dalam pertemuan mengusulkan agar Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia menyusun kerangka Pemberdayaan Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (TVET) Tahfiz. Tujuannya untuk mendorong keterlibatan lebih banyak individu dalam keterampilan berbasis Islam.
Wakil Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, Awang Hasyim mengatakan pertemuan itu menyarankan agar jumlah pusat terakreditasi yang menerapkan program keterampilan berbasis Islam ditingkatkan. Supaya sesuai dengan jumlah pusat tahfiz di negara ini.
Ia mengatakan bahwa 31 Oktober 2020, total sembilan Standar Keterampilan Kerja Nasional (NOSS) yang berkaitan dengan manajemen dan pengajaran tahfiz serta manajemen masjid telah dikembangkan. Pelatihan keterampilan untuk NOSS juga telah dilaksanakan di 22 pusat terakreditasi nasional.
"NOSS akan dilaksanakan melalui platform pelatihan keterampilan di pusat-pusat terakreditasi Sistem Program Pelatihan Terakreditasi (SlaPB), serta pelatihan keterampilan menggunakan Sistem Pelatihan Ganda Nasional (SLDN),” katanya.
Ia mengatakan, pada pertemuan kemarin juga diputuskan dokumen NOSS untuk dijadikan acuan utama bagi penyelenggara pelatihan keterampilan. Dalam upaya mengembangkan kurikulum pelatihan keterampilan untuk menghasilkan tenaga terampil.
Dokumen NOSS terdiri dari 14 NOSS baru dan 19 NOSS revisi yang dikembangkan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Dilansir dari Bernama, Ahad (15/11).