Ahad 15 Nov 2020 19:29 WIB

Ratusan Rumah Terdampak Angin Kencang di Ciamis

BPBD Kabupaten Ciamis masih terus melakukan pendataan hingga saat ini.

(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.

REPUBLIKA.CO.ID,  CIAMIS -- Ratusan rumah terdampak bencana angin kencang pada Jumat (13/11) di Ciamis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis masih terus melakukan pendataan hingga saat ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat mengatakan, tim masih terus melakukan pendataan ke lapangan. Sebab, masih ada beberapa kecamatan belum tuntas didata dampak kerusakan yang terjadi akibat angin kencang. "Kita fokus pendataan dulu, penanganan, baru pemberian bantuan kepada yang mengungsi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/11).

Baca Juga

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Ciamis hingga Sabtu (14/11) malam, total rumah terdampak akibat angin kencang berjumlah 302 rumah, 13 tempat usaha, dan tujuh fasilitas umum. Ratusan bangunan yang terdampak itu berada di Kecamatan Pamarican, Cilodog, Cisaga, dan Cimaragas.

Menurut Memet, rumah-rumah itu mengalami kerusakan rungan hingga berat akibat tertimpa pohon tumbang yang tersapu angin kencang. Selain itu, genteng-genteng rumah juga berterbangan akibat angin kencang. "Banyaknya rumah yang terdampak ini gara-gara sebagian rumah yang memang sudah lapuk. Namun banyak juga rumah yang kuat tapi ikut rusak terimpa pohon. Soalnya kan memang di daerah pinggiran itu banyak pohon, tidak seperti di kota," kata Memet. 

Ia memastikan, tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, sebayak sembilan kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa mengungsi akibat rumahnya rusak. Warga yang rumahnya rusak itu mengungsi di rumah saudara atau kerabatnya. 

Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Ciamis pada Jumat sekira pukul 16.00 WIB. Akibat kejadian itu, banyak pohon tumbang menimpa rumah dan mengakibatkan atap rumah berterbangan.

Memet mengingatkan masyarakat untuk terus waspada menghadapi bencana. Sebab, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan. "Kita terus sebarkan informasi dari BMKG melalui media sosial. Kita harap masyarakat juga mau memperhatikan perkiraan cuaca itu agar lebih waspada," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement