REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1995, Lewis Hamilton ketika itu usianya 10 tahun, mengenakan jaket dan sepatu yang dipinjam dari pendahulunya sebagai juara turnamen karting British Formula Cadet, Hamilton naik mimbar upacara penyerahan penghargaan di London di mana ia bertemu bos McLaren saat itu, Ron Dennis.
Dia meminta tanda tangan dan mengatakan kepadanya, "suatu hari saya akan membalap untuk Anda". Dennis membalas; "telfon saya sembilan tahun lagi dan saya akan buatkan kamu kontrak."
Kegigihannya hampir membuat Hamilton menjadi juara dunia di musim pertamanya sebagai pebalap Formula 1 setelah finis podium sembilan kali secara beruntun sejak debut di Melbourne, Australia pada 2007.
Hamilton membuktikan dirinya sebagai pebalap yang cepat dan bahkan terlibat perseteruan sengit dengan rekan satu timnya saat itu di McLaren, juara dunia dua kali Fernando Alonso.
Hal itu menjadi sinyal bagaimana tangguhnya menjadi calon rekan satu tim Hamilton. Di tahun berikutnya, Hamilton muncul sebagai juara dunia setelah finis peringkat lima secara dramatis di Brazil.
Dia juga sempat dibuat frustasi ketika McLaren gagal menandingi kecepatan Sebastian Vettel dan Red Bull, yang memborong empat gelar juara dunia dari 2010-2013, yang pada akhirnya memaksa Hamilton pindah ke Mercedes.