REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan prestasi yang begitu banyaknya di dunia olahraga, Lewis Hamilton belakangan kencang menyuarakan perhatiannya terhadap isu sosial.
Musim lalu ia mulai mengungkapkan kekhawatirannya soal masalah lingkungan dan lewat Instagram mengatakan bahwa planet ini suatu "tempat yang berantakan" dan bahkan ia sempat ingin menyerah.
Komentar tersebut, termasuk keputusannya mengikuti gaya hidup vegan, membawa pria yang sering menggunakan jet pribadi dan hidup dari olahraga yang tidak memiliki kredensial ramah lingkungan dituduh sebagai hipokrit, meski pada akhirnya ia menjual jet pribadinya dan beralih mengendarai mobil elektrik untuk urusan sehari-hari.
"Saya hanya manusia," kata Hamilton.
"Seperti setiap orang, kita memiliki hari-hari baik dan buruk. Itulah yang saya berusaha sampaikan."
Tahun ini Hamilton semakin menekankan pentingnya keberagaman di paddock, setelah didorong oleh dukungannya terhadap gerakan Black Lives Matter.View this post on InstagramA post shared by Lewis Hamilton (@lewishamilton)
Karir dan pencariannya terhadap ekspresi diri dan kebebasan telah menginspirasi Hamilton untuk berpesan kepada para pebalap muda.
"Apa yang bisa saya sarankan kepada siapapun bocah di luar sana yang mencoba balapan adalah jangan dengarkan orang yang mengatakan bahwa kalian perlu pelatih mental atau kalian perlu seseorang untuk mengendalikan pikiran kalian," kata Hamilton.
"Kalian perlu membiarkannya bebas dan temukan diri kalian sendiri. Ini adalah soal pencarian. Dan hanya kalian yang bisa melakukan itu."