Senin 16 Nov 2020 16:10 WIB

Disdik Jabar Dorong Pelajar Jadi Wirausaha 

Pelajar diberi materi pembelajaran dunia usaha mulai dari perencanaan hingga produksi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
SMA Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, tengah membuat sepatu.
Foto: Istimewa
SMA Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, tengah membuat sepatu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan Jawa Barat mendorong, para pelajar tingkat SMA/SMK untuk berani menjadi wirausaha dengan menciptakan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat.  

Hal itulah yang diharapkan dari program sekolah juara yang menjadi program prioritas Disdik Jabar untuk penguatan kapasitas para pelajar. Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, program sekolah juara merupakan inovasi yang telah digagas sesuai dengan visi misi Jabar Juara Lahir Bandung dengan Kolaborasi dan Inovasi. 

Menurutnya, program sekolah juara berbasiskan kurikulum tentang pendidikan budaya dan karakter Jawa Barat. Program kurikulum yang dianut saat ini, adalah kurikulum 2013. 

"Dimasa pandemi (covid-19) itu ada kurikulum yang disederhanakan kita pun juga ada kurikulum darurat, dan kita juga ada kurikulum muatan lokal Jawa Barat," ujar Dedi Supandi di Kota Bandung, akhir pekan.

Dedi mengatakan, kurikulum muatan lokal Jawa Barat dipadukan dengan kurikulum darurat dimasa pandemi covid-19 diharapkan mampu mendidik para pelajar untuk mencari peluang menjadi wirausaha dengan berbagai kegiatan ekstra kulikuler di sekolah. Hal itu pun, bertujuan agar para pelajar tidak jenuh menghadapi sistem belajar secara daring selama pandemi covid-19.

Dengan program tersebut, kata Dedi, para pelajar diharapkan menjadi wirausaha muda yang mempu mencetak produk-produk hasil karya dan pemikiran sendiri. Hal itu pun sebagai langkah awal bagi para pelajar sebelum terjun langsung ke masyarakat setelah menyelesaikan jenjang pendidikan.

"Dari situlah nanti akan muncul, anak-anak didik di SMA yang mampu berwirausaha, mampu secara keterampilan mencipta usaha-usaha baru dan mampu secara pengetahun, dan melakukan yang dia lakukan itu sebagai konsep kehidupan sehari-hari," katanya.

SMA Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, merupakan salah satu sekolah di Jabar yang telah menerapkan program Sekolah Juara. Para siswa/i di SMA Negeri 1 Cisarua dituntut untuk berperan aktif guna menciptakan usaha atas hasil kreasi dan pemikiran sendiri.

"Di sekolah kami itu tergabung di dalam ekstrakurikuler student company," katanya.

Kata dia, mereka belajar bagaimana tentang bisnis atau lebih tepatnya mereka mengelola sebuah miniatur perusahaan. "Walaupun seperti mainan karena masih dalam skala kecil atau anak-anak, tapi kami buat ini betul-betul riil, hanya saja tidak skala besar," kata Kepala SMAN 1 Cisarua, Tuti Kurniawati.

Tuti mengatakan, dalam program kewirausahaan tersebut pada siswa/i diberkan materi pembelajaran dunia usaha, mulai dari membuat perencanaan hingga memproduksi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Sepatu, salah satu produk yang diproduksi para pelajar SMAN 1 Cisarua, menjadi bukti kerativitas serta gagasan yang memiliki nilai ekonomi.

Sementara menurut Rachel Anjar Yasih (17 tahun), siswi kelas 11 tersebut mengaku, tertarik untuk menjadi wirausaha muda. Kegiatan kewirauasahaan di sekolah pun menjadi kesempatan bagi Rachel untuk menimba ilmu disamping mata pelajaran lainnya.

"Banyak banget pembelajaran yang Rachel dapat mulai dari gimana cara bisnis, emang bener-bener kita mulai bisnis dari nol banget sampai ciptain produk dan bisnis baru, itu buat bekal kita ke depan," kata Rachel. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement