REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Presiden sementara Peru Manuel Merino mengundurkan diri dari jabatannya pada Ahad (15/11). Dia menempati posisi itu hanya selama lima hari. Aksi protes menentang pemakzulan Presiden Martin Vizcarra masih berlangsung.
"Saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya ke seluruh negeri," kata Merino dalam pesan yang disiarkan di televisi. Pada kesempatan itu, dia turut menyerukan perdamaian dan persatuan.
Merino mengatakan untuk menghindari "kekosongan kekuasaan", 18 menteri yang dia sumpah pada Kamis (12/11) pekan lalu akan tetap berada di pos mereka untuk sementara. Kendati demikian kebanyakan dari mereka telah mengundurkan diri setelah protes meletus pada Sabtu (14/11) dan menyebabkan setidaknya dua warga tewas serta puluhan lainnya luka-luka.
Merino sebelumnya merupakan pemimpin Kongres Peru. Dia adalah tokoh yang turut mendorong pemakzulan Vizcarra. Pemimpin Kongres Peru saat ini, Luis Valdez, mengatakan semua partai politik di Kongres telah setuju Merino mundur dari jabatannya. Jika dia menolak, proses pemakzulan akan diluncurkan terhadapnya.