Senin 16 Nov 2020 14:32 WIB

Emil Ajak Investor Tanamkan Modalnya di Jabar

Menurut Ridwan Kamil, tahun depan direncanakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung rampung.

Rep: Antara/ Arie Lukihardianti/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil alias Emil membeberkan sejumlah alasan mengapa para investor dari luar negeri harus menanamkan modalnya atau berinvestasi di Provinsi Jabar.

"Kita memiliki berita baik setelah hampir setengah tahun ini didera pandemi Covid-19. Mengapa berinvestasi di Jawa Barat, survei pertama karena kami memiliki infrastruktur yang berkualitas. Bulan depan," kata Emil saat menjadi pembicara West Java Investment Summit (WJIS) 2020 secara virtual di Kota Bandung, Senin (16/11).

Menurut dia, pada Desember 2020, ada pembukaan Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang. Kemudian tahun depan direncanakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan segera rampung. "Banyak juga pembangunan jalan tol seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan akan segera tuntas dan banyak lagi infrastruktur," kata Emil.

Alasan kedua, mengapa investor berinvestasi di Jawa Barat ialah karena sumber daya manusia atau SDM berkualitas dan berdaya saing. Dengan dua kekuatan tersebut, Emil yakin, Jabar bisa bersaing dengan negara lain seperti Thailand dan Vietnam. "Jadi Jawa Barat adalah wilayah paling kompetitif di Indonesia," ujarnya.

Emil menuturkan, untuk menguatkan daya saing tersebut pihaknya berkomitmen untuk membenahi empat hal penting yakni pendidikan, infrastruktur berkualitas, stabilitas sosial politik dan reformasi birokrasi. "Dan Jawa Barat berkomitmen membenahi empat hal ini juga menerapkan adaptasi kebiasaan baru," kata mantan wali kota Bandung itu.

Emil optimis, Jabar bisa menjadi wilayah yang memiliki daya saing global terutama dalam urusan investasi, terlebih dengan adanya kawasan Rebana Metropolitan. Rebana Metropolitan ini merupakan wilayah utara atay timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.

Ciater

Sementara itu, Kabupaten Subang tak hanya terkenal dengan buah nanas dan pemandian air panas, Ciater semata. Wilayah itu juga terdiri hamparan kebuh teh dan bukit yang dapat memanjakan mata siapa saja. Menurut Emil, pemandian air panas memang menjadi daya tarik dari Ciater, selain air terjun dan pemandangan alam yang dapat menyempurnakan tujuan wisata air panas.

"Ciater kelebihannya itu memiliki banyak sumber air panas. Ternyata baru ditemukan sumber air panas lainnya (di Ciater)," ujar Emil saat meninjau kawasan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PT PN) VIII di Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (14/11).

"Khas daerah Jabar itu adalah air terjun. Saya sudah hitung, ada sekitar 400-an air terjun se-Jabar. Di daerah ini (Ciater), ada dua air terjun," kata Emil menambahkan.

Dengan pemandangan alam yang memesona, sambung dia, Ciater dapat menyajikan konsep sport tourism yang dapat memacu adrenalin. Syaratnya, fasilitas yang komplet dihadirkan, seperti flying fox maupun paralayang.

“Selama dia berbentuk bukit bisa diimajinasikan untuk spot-spot yang membutuhkan ketinggian, ada paralayang, seluncuran, dan lainnya,” kata Emil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement