Senin 16 Nov 2020 14:50 WIB

Lembaga di Inggris Jelaskan 10 Langkah Pembelajaran Aman

Anak dan remaja usia sekolah sangat penting bagi setiap negara.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah siswa mengikuti simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (16/11/2020). Berdasarkan surat pernyataan orang tua dan persetujuan guru, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan simulasi belajar tatap muka pertama sejak pandemi COVID-19, selama dua minggu di empat sekolah menengah pertama (SMP) di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas dengan jumlah siswa terbatas serta wajib mematuhi protokol Kesehatan COVID-19.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Sejumlah siswa mengikuti simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (16/11/2020). Berdasarkan surat pernyataan orang tua dan persetujuan guru, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan simulasi belajar tatap muka pertama sejak pandemi COVID-19, selama dua minggu di empat sekolah menengah pertama (SMP) di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas dengan jumlah siswa terbatas serta wajib mematuhi protokol Kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Sekretaris Jenderal National Association of Schoolmasters Union of Women Teachers (NASUWT) Patrick Roach mengatakan, anak dan remaja usia sekolah sangat penting bagi setiap negara. Namun, pandemi Covid-19 membuat guru dan tenaga pengajar tidak bisa mengajar anak-anak secara maksimal. 

Sebab, keamanan murid dan guru atau tenaga pengajar mulai terancam. Ia berterima kasih kepada setiap guru dan pihak terkait yang telah memastikan akses penyediaan pembelajaran dengan dukungan yang baik, termasuk saat lockdown atau pembatasan terjadi.

Baca Juga

Karena itu, ia mengatakan, pemerintah dan pelaksana sekolah swasta memiliki kewajiban yang sama sama pada masa pandemi Covid-19 ini, yakni melakukan apa pun guna memastikan keamanan dan kesehatan sekolah serta perguruan tinggi di atas segalanya. “Untuk itu, NASUWT telah mendukung program 10 poin langkah-langkah untuk memungkinkan penyediaan pengajaran dan pembelajaran yang aman dan berkelanjutan, yang sangat kami dorong untuk dipertimbangkan," kata dia, mengutip hsmsearch, Senin (16/11).

10 langkah itu, yakni:

1. Menunjukkan bahwa mereka mengikuti bukti dan saran ilmiah.

2. Memperkuat panduan untuk sekolah dan perguruan tinggi tentang memastikan praktik kerja yang aman Covid-19.

3. Mengamankan dan melakukan pemutakhiran serta publikasi penilaian risiko kesehatan dan keselamatan serta penilaian dampak kesetaraan oleh sekolah dan perguruan tinggi.

4. Mempublikasikan data mingguan kasus positif infeksi Covid-19 pada staf sekolah/perguruan tinggi dan siswa menurut wilayah pemerintah daerah

5. Meningkatkan pemeriksaan dan tindakan penegakan hukum di sekolah serta perguruan tinggi, termasuk penggunaan pemeriksaan langsung dan kunjungan yang lebih komprehensif.

6. Mengambil tindakan cepat untuk melindungi kesehatan masyarakat jika terjadi wabah.

7. Melindungi guru yang rentan dan staf pendukung serta murid.

8. Memperkuat pedoman untuk menekankan jarak sosial yang efektif di sekolah / perguruan tinggi.

9. Menetapkan rencana nasional untuk pendidikan jarak jauh / campuran dan pembelajaran jarak jauh.

10. Memberikan dukungan keuangan tambahan yang signifikan untuk sekolah dan perguruan tinggi dengan segera untuk memastikan keselamatan staf dan murid, termasuk dana tambahan untuk pembersihan, alat pelindung diri (APD) dan penyediaan guru. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement