Senin 16 Nov 2020 15:43 WIB

Victor Glover, Astronaut Kulit Hitam Pertama Tinggal di ISS

Victor Glover bersama tiga astronaut lain meluncur ke ISS dengan pesawat SpaceX.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kru astronaut termasuk Victor Glover yang meluncur ke ISS dengan pesawat SpaceX, Ahad (16/11)
Foto: EPA-EFE/CJ GUNTHER
Kru astronaut termasuk Victor Glover yang meluncur ke ISS dengan pesawat SpaceX, Ahad (16/11)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sudah lebih dati 20 tahun Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) beroperasi. Awak yang menghuni stasiun di ketinggian itu datang silih berganti.

Namun, awak tambahan tidak pernah termasuk astronaut berkulit hitam. Victor J. Glover, seorang komandan Angkatan Laut dan pilot penguji yang bergabung dengan korps astronot pada tahun 2013, akan menjadi yang pertama.

Baca Juga

Sejak didirikannya Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), stasiun ini telah melihat banyak pencapaian lainnya. ISS menjadi tuan rumah bagi turis luar angkasa pertama di dunia. ISS telah memiliki komandan wanita pertama.

Pencapaian Glover berlkesan untuk Badan Antariksa AS (NASA).  NASA sejauh ini hanya mengirim 14 orang kulit hitam Amerika ke luar angkasa dari total lebih dari 300 astronaut NASA.

Mereka yang ke luar angkasa adalah anggota awak pesawat ulang-alik selama pembangunan stasiun. Mereka hanya tinggal sebentar di pos terdepan. Glover lah, kulit hitam pertama yang akan tinggal di ISS.

Glover dan tiga astronautt lainnya diluncurkan pada hari Ahad (16/11) dengan kapsul SpaceX Crew Dragon bernama Resilience menuju ISS. Tim itu diperkirakan akan menghabiskan sekitar enam bulan di stasiun tersebut.

Tahun depan, dia akan diikuti oleh Jeanette Epps, yang akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang menjadi bagian dari awak kapal ISS. Dia akan terbang dalam perjalanan awak operasional pertama kapsul Starliner buatan Boeing.

NASA pertama kali melibatkan orang kulit hitam Amerika dalam program astronaut pada 1960-an ketika Ed Dwight, seorang pilot uji Angkatan Udara, menjadi kandidat astronaut. Tapi dia tidak pernah pergi ke luar angkasa.

Guion S. Bluford Jr. menjadi orang kulit hitam Amerika pertama di luar angkasa pada tahun 1983 di atas pesawat ulang-alik Challenger. Mae Jemison adalah wanita kulit hitam pertama pada tahun 1992.

Ketika ditanya selama konferensi pers pada hari Senin tentang pemikirannya dalam membuat sejarah, Glover dengan rendah hati mengangguk tentang pentingnya hal ini.

"Ini adalah sesuatu yang harus dirayakan setelah kami mencapainya, dan saya merasa terhormat berada di posisi ini dan menjadi bagian dari kru yang hebat dan berpengalaman ini," kata Glover dilansir di The New York Times, Senin (16/11).

Charles F. Bolden Jr., yang menjabat sebagai kepala administrator NASA di bawah Presiden Barack Obama, mengatakan bahwa meskipun Glover membuat sejarah, dia seharusnya tidak merasa terbebani.

"Beberapa dari kami memiliki kesempatan untuk mencoba berbicara dengannya secara teratur dan mencoba untuk membantu membuatnya nyaman dan membantunya memahami bahwa dia tidak memikul beban dunia di pundaknya," kata Bolden, yang juga berkulit hitam.

Dia menghabiskan hampir 700 jam di luar angkasa sebagai astronaut NASA. "Dia seharusnya tidak merasakan tanggung jawab yang tidak biasa karena dia berkulit hitam. Dia harus pergi dan menjadi anggota kru lain dan bersenang-senang," tambahnya.

Glover menikah dengan Dionna Odom, dan mereka memiliki empat anak. Berasal dari Pomona, California, Glover lulus dengan gelar sarjana teknik umum dari California Polytechnic State University pada tahun 1999.

Selama tahun 2007 hingga 2010, ia memperoleh tiga gelar master yakni bidang teknik uji penerbangan, teknik sistem, dan operasional militer seni dan sains.

Glover sering disebut oleh rekan-rekannya sebagai Ike, panggilan pujian yang diberikan mantan komandan kepadanya yang berarti 'Saya tahu segalanya (I Know Everything/ IKE).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement