REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Kawasan Bekasi, Cikarang, Karawang dan Purwakarta merupakan kawasan bisnis dan industri berat terpadu yang dikembangkan pemerintah sejak lama. Bertambahnya jumlah perusahaan yang membuka pabrik di kawasan ini telah mendorong meningkatnya kebutuhan pokok guna mendukung aktivitas mereka yang bekerja di kawasan tersebut.
Seperti berkembangnya kawasan hunian dan komersial modern di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Meski terletak tidak jauh dari kawasan industri, kawasan hunian modern telah ditata sedemikian rupa agar mampu menghadirkan suasana yang aman dan nyaman. Hal itu dilakukan Sinarmas Land melalui proyek Grand Wisata Bekasi yang berada di antara dua wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Diatas lahan seluas 1100 hektar, pengembang berupaya membangun kawasan hunian modern yang dikelilingi akses jalan raya maupun tol Cikampek yang langsung ke pusat kota Jakarta, Bandara Soekarno Hatta maupun kw wilayah Timur pulau Jawa. Bahkan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung dan light rapid train (LRT) juga telah dibangun tidak jauh dari kawasan ini.
Selain infrastruktur pengembang juga menyiapkan saran pendukung seperti pasar, pusat perbelanjaan, sekolah hingga rumah sakit. Diharapkan dengan fasilitas yang terus ditambah, ke depan Grand Wisata akan menjadi kota mandiri di kawasan Bekasi. "Aksesnya nanti ke depan akan seperti BSD," kata CEO Residential National Sinarmas Land, Herry Hendarta dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Pembangunan infrastruktur dikoridor timur Jakarta yang masif memotivasi perusahaan dalam membangun berbagai produk inovatif sesuai dengan keinginan pasar untuk komersial dan residensial di Grand Wisata Bekasi. "Tentu kami harapkan pula upaya tersebut dapat membawa peningkatan nilai investasi pada properti," ujar Herry.
Saat ini sejumlah proyek hunian terbaru yang sedang berjalan dirancang sedemikian rupa agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen saat ini. Para pekerja yang kini sudah terbiasa bekerja di rumah atau membuka usaha di rumah, juga telah difasilitasi dengan sejumlah disain bangunan yang mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah Garden House yang memadukan tiga unsur yakni hunian, kantor dan pertokoan dalam satu produk berupa rumah.
Garden Hous terletak di jalan tembus dari pintu keluartol Jakarta-Cikampek menuju akses tol JORR 2 dan Mall Living World, Garden Hous menjadi pilihan terbaik untuk investor maupun masyarakat. Rumah tersebut memiliki dua lantai. Ruang di lantai dasar dapat menjadi tempat usaha dengan carport untuk empat mobil. Lokasi untuk usaha tersebut berpeluang menguntungkan karena dikelilingi lebih dari 20,000 penghuni. Ruang di lantai dua dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dengan tiga kamar tidur. Rumah tersebut memiliki luas tanah 110 meterpersegi dan luas bangunan 80 meterpersegi dengan harga Rp 1,4 miliaran.
Proyek lainnya adalah O2 dan O2+ Urban Pop yang dirancang bagi kaum milenial. Dengan disain bangunan yang unik, modern dan kompak, dinilai sesuai bagi kaum milenial yang berkativitas di kawasan Bekasi dan sekitarnya.
Hingga kini sudah 6000 unit bangunan hunian berdiri di kawasan Grand Wisata dan dihuni lebih dari 20 ribu jiwa. Potensi pasar di wilayah Timur Jakarta diyakini akan terus bergeliat meski masa pandemi belumlah selesai sepenuhnya. Sekitar 70 persen penghuni adalah pendatang dan jumlah mereka akan terus bertambah atau menjadikan hunain di Grand Wisata menjadi second home bagi mereka. Pihaknya berharap target tahun ini Rp 500 miliar tercapai. "Beberapa proyek kami sudah banyak terjual sebelum resmi diluncurkan, "katanya.
Sejumlah proyek baru juga akan mulai direalisasi tahun 2021 mendatang termasuk Living World dan beberapa kawasan lainnya. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya pembangunan proyek industri modern di kawasan Bekasi, Karawang dan Purwakarta (Bekapur) menjadi yang terbesar di tanah Air. "Grand Wisata diharapkan menjadi lokomotif di wilayah Timur Jakarta," katanya.