REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Santri Tani menggelar pertemuan dengan DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI). Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah isu dan agenda khususnya menyangkut ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian.
Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat, mengatakan, sebelum menggelar pertemuan dengan DPP Santri Tani, GAMKI bersama rombongan melakukan kunjungan ke kampung Riau Agrowisata (RA) di Jalan Mawar, Palas, Pekanbaru.
"Dalam pertemuan ini kami mendiskusikan sejumlah isu dan agenda khususnya menyangkut ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian," kata Sahat melalui keterangan tertulisnya, Ahad (15/11).
Sahat mengatakan, keberadaan kampung Riau Agrowisata ini merupakan salah satu kerja konkret dalam manifestasi kedaulatan pangan. Konsepnya begitu detil dan kompleks, menyangkut dimensi pertanian yang holistik.
"Konsep ini perlu mendapat dukungan dari segenap stakeholder dan bisa menjadi percontohan untuk daerah-daerah lainnya," katanya.
Sementara itu Ketua DPP Santri Tani Rusli Ahmad dalam kesempatan tersebut mengutarakan, konsep Riau Agrowisata adalah pola pengembangan pertanian berbasis perikanan, peternakan, dan tanaman yang dipadu dengan spirit kepariwisataan. Ketiga sub sektor pertanian tersebut dapat memenuhi kebutuhan pokok (pangan) masyarakat.
"Di dalamnya ada pemberdayaan dan pelibatan masyarakat pemilik lahan serta warga sekitar. Jadi, lahan-lahan tidak produktif dapat dikelola untuk kegiatan pertanian. Kita akan mendorong penyediaan bibit dan pengolahan lanjutannya," kata Rusli yang juga merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama Provinsi Riau.
Ia menjelaskan sejumlah komoditi tanaman yang dikembangkan yakni jagung, jahe merah, kurma dan aren. "Komoditi lainnya akan kita sesuaikan dengan jenis tanah dan kondisi lapangan yang ada," jelas Rusli.
Rusli dan Sahat juga mendiskusikan rencana kerja sama strategis pengembangan pertanian antara DPP GAMKI dengan DPP Santri Tani Indonesia yang dipimpin oleh Rusli Ahmad. Dalam waktu dekat akan dibahas MoU terkait pengembangan masyarakat berbasis pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Rusli mengatakan, DPP GAMKI juga memiliki program pendampingan desa dan kelompok tani yang mulai berjalan di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan beberapa daerah lainnya. Untuk Riau DPP Santri Tani dan GAMKI telah merencanakan program pandampingan desa dan kelompok tani.
Rusli memastikan, langkah positif jika Santri dan Pemuda Gereja bekerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan. Rencana ini akan kita tindaklanjuti dalam bentuk MoU (nota kesepahaman).
Dalam kunjungan tersebut, Sahat Sinurat didampingi oleh Ketua DPP GAMKI Bidang Ketenagakerjaan, Paul Pasaribu, Ketua DPD GAMKI Provinsi Riau, Roy Juli Manurung, Ketua Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PS GMKI) Riau, Raya Desmawanto Nainggolan, Sekretaris DPC GAMKI Pekanbaru Fery Sormin, Ketua DPC GAMKI Kota Dumai, Henokh Tambunan, serta sejumlah tokoh pemuda lainnya.