Senin 16 Nov 2020 15:47 WIB

KPU Kabupaten Bandung Mulai Lipat Surat Suara

Pada hari pertama, sudah 600 ribu surat suara dilipat.

Rep: Hartifiani Praisa/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pekerja melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara di Gudang Logistik KPU Kabupaten Bandung, Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (15/11). KPU Kabupaten Bandung mulai melakukan proses pelipatan dan penyortiran surat suara sebanyak 2.420.699 lembar dengan melibatkan 400 tenaga kerja lepas untuk pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 pada Desember mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah pekerja melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara di Gudang Logistik KPU Kabupaten Bandung, Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (15/11). KPU Kabupaten Bandung mulai melakukan proses pelipatan dan penyortiran surat suara sebanyak 2.420.699 lembar dengan melibatkan 400 tenaga kerja lepas untuk pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 pada Desember mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- KPU Kabupaten Bandung terus mempersiapkan Pilbup Bandung pada 9 Desember mendatang. Salah satunya adalah pelipatan dan penyortiran surat suara di Gudang Logistik KPU Kabupaten Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (16/11).

Bagian Umum KPU Kabupaten Bandung, Ira Mutia menyebut pelipatan sudah dilakukan sejak Ahad (15/11). Pelipatan dan penyortiran surat suara akan berlangsung hingga Rabu (18/11) mendatang.

Baca Juga

"Ini sudah dilakukan sejak Ahad (15/11) selama empat hari ke depan. Sebanyak 400 orang yang diperbantukan berasal dari warga Katapang," kata Ira saat ditemui Republika.co.id.

Ira menyebut honor pelipatan sebesar 100 rupiah setiap surat suara. Pembayaran dilakukan setelah kegiatan pelipatan dan penyortiran selesai dilakukan.

KPU melakukan beberapa antisipasi untuk menghindari surat suara yang dibajak sehingga disalahgunakan. Salah satunya adalah meminta setiap pihak, termasuk media dan pelipat tidak mengambil gambar surat suara.

"Tidak boleh ada handphone, untuk menghindari adanya publikasi (surat suara)," tegas Ira.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, KPU pun menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dimana pelipat melakukan pekerjaannya dengan berjarak dan gudang dilakukan penyemprotan desinfektan secara berkala.

"Setiap pagi kita tes suhu dengan thermogun, lalu desinfektan dan meminta mereka cuci tangan. Mereka juga digeledah, tidak boleh ada perhiasan, kuku panjang dan tidak membawa handphone," kata Ira.

Ira menyebut sudah ada 15 surat suara yang ditemukan rusak pada hari pertama pelipatan dan penyortiran. Di hari pertama pula, sudah ada 600 ribu lebih surat suara yang dilipat.

"Total hari pertama 600 ribu surat suara, tapi hari pertama agak telat mulai karena ada pelatihan dulu. Tapi target harian 800 ribu surat suara dilipat," kata Ira.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement