REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Semarang memburu seorang pria, terkait dengan penemuan jasad seorang perempuan muda berseragam Pramuka, di kamar J-1 hotel Frieda, di wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Ahad (15/11).
Pria yang dimaksud diduga terkait erat dengan kematian perempuan yang dari identitasnya terungkap berinisial DF (17), warga Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak tersebut. Karena sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, DF diketahui masuk dan menyewa salah satu kamar bersama dengan pria misterius tersebut.
Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo melalui Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Onkoseno G Sukahar yang dikonfirmasi mengungkapkan, saat ini jajaran Satreskrim Polres Semarang terus melakukan penyelidikan dan pengumpulan berbagai keterangan.
Sebab, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan Tim Labfor Jateng, polisi menemukan beberapa hal yang mencurigakan, hingga kuat dugaan perempuan muda tersebut merupakan korban pembunuhan.
“Makanya, saat ini polisi terus melakukan penyelidikan yang mengarah pada pelaku,” ungkap Onkoseno, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Senin (16/11).
Sementara itu, atas penemuan jenazah ini, polisi telah memeriksa sedikitnya empat orang saksi yang kesemuanya merupakan karyawan Hotel Frieda. Mulai dari keamanan hotel, room boy hingga resepsionis yang saat itu bertugas.
Sebelumnya, jenazah DF di temukan terbungkus kain sprei di dalam kamar J-1 pada Ahad, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat ditemukan DF dalam kondisi tidur telentang dengan masih mengenakan seragam Pramuka dengan sweater warna hitam.
Penemuan jasad tersebut bermula saat karyawan hotel curiga setelah jumlah sepeda motor tamu di tempat parkir berkurang. Namun, belum ada laporan tamu yang check out, pada hari Sabtu (14/11) pukul 18.00 WIB.
Sehingga, ada ketidaksesuaian antara jumlah kendaraan tamu dengan jumlah keterisian kamar. Kemudian pada pukul 22.00 WIB, penghuni kamar J-1 coba dihubungi melalui telepon dalam kamar oleh resepsionis, namun tidak ada respon.
Demikian halnya saat petugas keamanan mencoba mengetuk pintu kamar tersebut, juga tidak ada respon dari tamu yang bersangkutan.
Keesokan harinya, Ahad sekitar pukul 10.00 WIB, petugas hotel kembali mencoba mengetuk pintu kamar J-1 dan tetap tidak ada respon dari penghuni. Baru setelah pukul 12.00 WIB karyawan hotel menghubungi apara Polsek Bandungan.
Bersama dengan petugas Polsek Bandungan, kemudian jendela kamar J-1 dibuka secara paksa dan di dalam kamar tersebut didapati DF dalam posisi tidur telentang dengan badan terbungkus kain sprei.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata DF sudah meninggal dunia. Atas temuan ini petugas Polsek Bandungan segera menghubungi Tim INAFIS Polres dan Tim Medis dari Puskesmas Jimbaran untuk dilakukan olah TKP.
“Dari dalam kamar tersebut, tim olah TKP juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain handuk, bantal, sepasangg sepatu merek logo, buku paket Bahasa Inggris SMA kelas 12 serta sebuah masker,” ujar Kasatreskrim.