Senin 16 Nov 2020 16:12 WIB

Warga Delapan Kampung di Cianjur Mengungsi Akibat Banjir

Banjir dipicu meluapnya Sungai Cidadap akibat intensitas hujan deras cukup lama.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
petugas menyusuri permukiman terdampak banjir untuk menyelamatkan warga (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
petugas menyusuri permukiman terdampak banjir untuk menyelamatkan warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan kepala keluarga dari delapan kampung di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barata, kembali mengungsi karena perkampungan terendam banjir bandang setinggi satu meter.

Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam, sehingga menyebabkan Sungai Cidadap meluap. Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan hingga Senin (16/11) siang WIB, intensitas hujan di wilayah selatan masih tinggi. Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk bertahan di pengungsian, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Saat ini, sedikitnya 73 kepala keluarga dari delapan kampung mengungsi sejak Ahad (15/11) malam WIB. "Air dengan ketinggian satu meter mengenangi perkampungan warga yang terletak di bantaran Sungai Cidadap. Sejak tengah malam petugas dan relawan langsung mengevakuasi warga karena ditakutkan banjir bertambah tinggi," katanya di Jakarta, Senin.

Puluhan kepala keluarga yang terdiri 200 jiwa diungsikan ke sejumlah titik yang dinilai aman dari jangkauan banjir. Menjelang siang kaum laki-laki, memastikan kondisi rumah mereka yang terendam banjir. Beberapa orang, di antaranya sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa banjir. Namun, menjelang malam, mereka diimbau untuk bertahan di pengungsian.

Hal tersebut, menurut Irfan, untuk menghindari banjir susulan yang dapat datang setiap saat, seiring hujan deras yang kerap turun sore menjelang malam. Pihaknya masih menyiagakan petugas dibantu relawan dan aparat setempat, sebagai upaya cepat dalam menangani bencana alam yang dapat terjadi setiap saat.

"Saat ini petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait kerusakan akibat banjir. Sebagian besar warga di delapan kampung, terutama wanita dan anak-anak kami imbau untuk bertahan di pengungsian karena banjir susulan dapat terjadi setiap saat, terutama sore ini hujan kembali menguyur sebagian besar wilayah Cianjur," kata Irfan.

Tidak hanya banjir, tutur Irfan, hujan deras dengan intensitas lama, mengakibatkan longsor di Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun empat rumah terancam, sehingga pemilik diimbau waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya longsor susulan.

"Kami masih melakukan pendataan dampak dari longsor di Desa Sukamanah, informasinya material longsor menutup jalan lingkungan dan mengancam empat rumah warga. Kami sudah mengimbau pemilik rumah melalui relawan untuk mengungsi jika hujan kembali turun deras dan berdampak longsor kembali meluas," ujar Irfan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement