Senin 16 Nov 2020 16:20 WIB

Trump Mulai Lempar Isyarat Akui Kemenangan Biden

Donald Trump menuduh kemenangan Joe Biden hasil dari pilpres curang.

Presiden Donald Trump
Foto: CONSOLIDATED NEWS PHOTOS POOL
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Puti Almas, Rizky Suryarandika, Reuters

Sedikit demi sedikit, Presiden AS Donald Trump sepertinya mulai mengakui kemenangan Joe Biden pada Pilpres AS. Pada pidato publik pertamanya sejak Joe Biden dinyatakan memenangkan pilpres, Jumat (13/11), Trump mengatakan, tidak akan memberlakukan karantina nasional, kecuali bila pemerintah baru yang menjabat pada bulan Januari akan menerapkannya.

Baca Juga

"Idealnya, kami tidak menerapkan karantina nasional, saya tidak akan melakukannya, pemerintah ini tidak akan karantina nasional, mudah-mudahan, uh, apa pun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintah yang mana, saya pikir hanya waktu yang tahu," kata Trump, pada pidatonya di Rose Garden, Gedung Putih, Jumat pekan lalu.

Pidato itu menjadi kali pertama Trump mengakui akan ada pemerintah lain yang mungkin berkuasa selain dirinya pada bulan Januari mendatang. Trump juga pertama kalinya mengakui kemungkinan Biden yang akan menjalan pemerintahan pada Januari, meski ia belum mengakui kekalahan.

Kemudian pada hari ini, Trump untuk pertama kalinya secara terbuka menyebut kemenangan Biden. Namun, ia tetap menegaskan bahwa proses pemungutan suara dilakukan dengan kecurangan.

“Ia (Biden) menang karena pemilu dicurangi,” ujar Trump melalui cicitan di jejaring sosial Twitter, dilansir Asia One, Senin (16/11).

Hingga Ahad (15/11), Joe Biden telah memenangkan wilayah Georgia bagian selatan dan 16 suara Electoral College hingga memperluas keunggulannya dengan selisih 306 menjadi 232. Sementara, Trump diproyeksikan unggul di negara bagian Carolina Utara yang dimenangkannya empat tahun lalu.

Dilansir dari kantor berita Bernama pada Ahad (15/11) Georgia dan Carolina Utara adalah negara bagian terakhir yang dihitung hasil pilpresnya pada Jumat (13/10) atau 10 hari setelah Hari Pemilihan. Pada Jumat sore, Biden unggul dari Trump dengan lebih dari 14 ribu suara dengan 99 persennya dari daerah Georgia.

Menurut proyeksi, Biden telah membalikkan keunggulan di lima negara bagian yang dimenangkan Trump pada 2016. Yang lainnya adalah Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin. Trump tidak mengubah keadaan apa pun yang dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton pada tahun 2016.

Dalam perkembangan lain, pengacara untuk kampanye Trump telah membatalkan gugatannya. Awalnya, ia meminta peninjauan semua surat suara yang diberikan di Arizona pada Hari Pemilihan setelah menemukan margin kemenangan untuk pemilihan presiden di negara bagian tersebut tidak dapat diatasi. Laporan The Hill menyatakan, pada Jumat lalu divisi kampanye Trump telah mengakhiri hotline bagi warga AS untuk melaporkan tuduhan kecurangan Pilpres.

Tim kampanye Trump juga telah mengajukan gugatan hukum di negara bagian Georgia dan Pennsylvania sejak Hari Pemilu 3 November. Mereka juga dikatakan akan melanjutkan penghitungan ulang di Wisconsin. Menurut laporan media, Biden memimpin di masing-masing negara bagian itu. Sedangkan tim kampanye Trump sejauh ini gagal menyajikan bukti nyata penipuan dalam skala luas meskipun ada klaim dari presiden.

Biden pun telah mengumumkan kemenangan untuk pemilihan presiden AS pada Sabtu malam, beberapa jam setelah dia diproyeksikan memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania dan dengan demikian melewati ambang batas 270 suara yang disyaratkan. Namun, Trump belum menyerah dan menghadapi tantangan di pengadilan atas tuduhan penipuan pemilih dan menghitung pelanggaran.

Biden telah melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan Australia pada pekan lalu, pembicaraan telepon pertama kali dilakukan Biden pascapemilihan presiden.Dengan pemimpin ketiga negara itu, ia menegaskan rencana kerja sama erat untuk menangani sejumlah isu regional dan global.

Tiga pemimpin negara kunci aliansi AS di kawasan Asia-Pasifik itu --Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison-- bergabung dengan pemimpin dunia lain yang mengakui kemenangan Biden.

"Presiden terpilih Biden mengatakan bahwa ia berharap dapat memperkuat aliansi AS-Jepang serta bekerja bersama untuk mencapai Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Suga kepada wartawan, dalam komentar terpisah di Kantor Perdana Menteri.

Sejumlah pemimpin negara besar dunia, seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, telah menyampaikan ucapan selamat kepada Biden atas kemenangannya, sementara China dan Rusia belum melakukannya. Kepada Presiden Moon, Biden menegaskan komitmen AS untuk bersama Korea Selatan dan mengatakan negara itu sebagai, "Kunci untuk keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik", kata juru bicara Moon, Kang Min-seok.

photo
Manuver Donald Trump dalam Pilpres AS - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement