REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Venezuela berencana mendatangkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V. Caracas pun ingin memproduksi vaksin tersebut secara domestik.
"Kami memastikan bahwa kami menerima lebih dari 10 juta dosis vaksin pada trimester pertama tahun depan. Venezuela juga akan memproduksi vaksin Rusia di wilayahnya," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam pidatonya pada Ahad (15/11), dikutip laman kantor berita Rusia TASS.
Menurut Maduro, masalah pengiriman vaksin dari Rusia telah dibahas saat Plt Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengunjungi Moskow pada 12 November lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan negaranya memiliki tingkat keefektifan 90 persen.
Vaksin Sputnik V telah diluncurkan untuk penggunaan domestik meskipun uji coba tahap akhir belum selesai. Selain Sputnik V, Rusia mengembangkan satu vaksin lainnya. Pekan lalu, Turki menyatakan minat untuk memproduksi Sputnik V di fasilitas domestik mereka.
"Kepala Kementerian Kesehatan Turki menyatakan minatnya untuk mengatur produksi vaksin Sputnik V di fasilitas produsen farmasi Turki, setelah studi toksikologi telah dilakukan, sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang setempat," kata Kementerian Kesehatan Rusia dalam sebuah pernyataan pada 11 November lalu.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko disebut telah meyakinkan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca tentang kesiapan untuk mengadakan tes semacam itu. Kementerian Kesehatan Turki masih menolak menguatkan klaim tersebut.
Namun, Koca telah mengonfirmasi bahwa dia memang telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Murashko. “Kami bertukar pandangan tentang masalah di bidang kesehatan tempat kami bekerja sama, yaitu upaya vaksin Covid-19, dan operasi internasional yang kami ikuti,” kata Koca melalui akun Twitter pribadinya pada 10 November lalu.