Senin 16 Nov 2020 17:40 WIB

Serangan ke Masjid Sunni di Byblos Lebanon Picu Protes 

Serangan ke Masjid Sunni Ibrahim bin Adham Lebanon dinilai brutal

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Serangan ke Masjid Sunni Ibrahim bin Adham Lebanon dinilai brutal Bendera Lebanon
Foto: Tangkapan layar Google
Serangan ke Masjid Sunni Ibrahim bin Adham Lebanon dinilai brutal Bendera Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, JBEIL— Penduduk Jbeil, Lebanon mengamuk dan memblokir Al-Nour Square dengan membakar ban pada Sabtu (14/11) kemarin. Mereka mengutuk serangan di Masjid Ibrahim bin Adham di Byblos pada Jumat (13/11), sehari sebelum aksi protes terjadi.

Mufti Jbeil, Sheikh Ghassan Lakkis, mengutuk insiden itu, dan menggambarkannya sebagai "serangan brutal." Laporan-laporan mengatakan bahwa sekelompok orang telah memasuki lokasi masjid pada Jumat, memukul serta menghina muazin dan ulama yang akan melaksanakan sholat.  

Baca Juga

Lakkis mendesak pasukan keamanan untuk melindungi masjid dari serangan apa pun, dan menyerukan penangkapan para penyerang "Sehingga mereka menjadi contoh bagi orang lain."

Mufti Agung Sunni Republik Lebanon, Syekh Abdul Latif,  mengeluarkan pernyataan bahwa, "Pihaknya sedang menindaklanjuti insiden tersebut  dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki apa yang terjadi dan mengungkapkan kebenaran."

Mantan perdana menteri, Najib Miqati, yang berasal dari Tripoli, mengatakan, asosiasi Kristen-Muslim harus dikerahkan untuk menahan insiden tersebut dan mencegah upaya eksploitasi.

Lebanon tidak tahan terhadap krisis baru atau perselisihan. Stasiun TV LBCI kemudian mengatakan bahwa salah satu penyerang menyerahkan diri ke polisi.

Tripoli adalah kota terbesar kedua di Lebanon, dengan sekitar 700 ribu penduduk yang sebagian besar mengidentifikasikan diri dengan sebagai Sunni.

Sumber: https://www.the961.com/protests-against-attack-at-byblos-mosque/ 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement