REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca Perdagangan pada Oktober tahun ini surplus hingga 3,61 miliar dolar AS. Meski begitu, hal tersebut dinilai bukan pencapaian melainkan dampak pandemi Covid-19.
"Ini karena pandemi, justru impor kita kontraksi, produksi dalam negeri mengalami penurunan. Maka surplus tersebut bukan murni sehat, surplus sehat jika ekspor meningkat, kalau ini karena impor turun," ujar Ekonom Center of Reform Economics (Core) Mohammad Faisal saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/11).
Bahkan, kata dia, pada bulan lalu penurunan impor lebih dalam dari bulan sebelumnya. "Artinya indikasi perbaikan ekonomi dalam negeri belum terlalu kelihatan," kata dia.
Menurutnya, ekonomi dikatakan membaik jika salah satu indikasi seperti impor bahan baku dan barang modal naik. Jika kedua impor tersebut turun, berarti perbaikan ekonomi masih lambat.