Senin 16 Nov 2020 22:48 WIB

Nyamuk Wolbachia Efektif Turunkan Kejadian DBD

Penggunaan nyamuk Wolbachia terus diperluas di Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Petugas menunjukan telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang akan ditempatkan pada halaman rumah warga di Yogyakarta, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas menunjukan telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang akan ditempatkan pada halaman rumah warga di Yogyakarta, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan besar di masyarakat. Data Kementerian Kesehatan 27 Oktober 2020 menunjukkan peningkatan kasus DBD mencapai 93.178 kasus dengan 645 kasus kematian secara nasional.

Peneliti Utama WMP Yogyakarta, Prof. Adi Utarini mengatakan, selama ini banyak cara yang telah dilakukan untuk menekan DBD. Mulai Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), 1 Rumah 1 Jumantik, dan fogging.

Baca Juga

Saat ini, di Kota Yogyakarta untuk melengkapi berbagai usaha yang dilakukan itu WMP melakukan pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia demi mengurangi kasus DBD. Nyamuk Wolbachia disebut efektif hambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk itu.

"Manfaat nyamuk ber-Wolbachia yang telah dirasakan warga di wilayah pelepasan saat penelitian ini yang selanjutnya kami perluas sebarannya, ke wilayah yang belum mendapat nyamuk ber-Wolbachia," kata Uut, Senin (16/11).

Penelitian selama tiga tahun ini telah menunjukkan hasil efikasi Wolbachia, yaitu turunkan 77 persen kejadian dengue di area intervensi dibanding area pembanding. Kini, intervensi terus dilakukan dan diperluas di Kota Yogyakarta.

"Ribuan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dititipkan di rumah penduduk, kurang lebih selama 4-6 bulan, hingga persentase Wolbachia established di 60 persen," ujar Uut.

Saat ini, perluasan manfaat Wolbachia melalui penitipan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah penduduk dan fasilitas umum sudah di 29 kelurahan di 15 puskesmas. Dilanjut dengan monitoring persentase Wolbachia di area pelepasan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Yudiria Amelia menyampaikan, memasuki musim penghujan ini puskesmas diminta perbanyak sosialisasi. Sehingga, masyarakat lebih waspada terhadap DBD.

Telah pula dikeluarkan Surat Edaran (SE) untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Yudi mengimbau masyarakat jika ada gejala-gejala DBD atau Covid-19 agar langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapat tindakan medis segera.

"Masyarakat tetap perlu menjalankan protokol kesehatan 4M Covid-19 memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan 4M DBD menguras, menutup, mengubur dan memantau tempat-tempat berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk," kata Yudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement