REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar keuangan menyambut positif proyeksi kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dalam ajang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat 2020. Kemungkinan Kongres yang terpecah diperkirakan justru akan berdampak positif bagi pasar saham.
"Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh Kongres akan lebih seimbang, termasuk dalam perpajakan," kata Portfolio Manager - Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Andrian Tanuwijaya, Senin (16/11).
Menurut Andrian, ancaman kenaikan suku bunga juga mereda di tengah prospek stimulus fiskal. Dalam hal perdagangan global dan kebijakan luar negeri, pemerintahan Biden akan mengadopsi kebijakan yang lebih santun, diplomatis, dan tidak konfrontatif dibandingkan dengan pemerintahan Trump.
Meski demikian, Andrian memperkirakan ketegangan antara Amerika Serikat dan China masih akan berlanjut. Berkurangnya faktor ketidapastian terkait pemilu AS dan harapan yang lebih konstruktif terhadap perdagangan global diperkirakan akan mendorong sentimen yang lebih positif terhadap aset negara berkembang
Menurut Andrian, ke depannya penting bagi investor untuk memperhatikan isu dan perkembangan makro. Hal tersebut akan membentuk dan berpengaruh terhadap kebijakan pemerintahan AS di masa mendatang.