Selasa 17 Nov 2020 05:21 WIB

WHO: Vaksin tak akan Cukup Hentikan Pandemi

Pasokan vaksin pada awalnya akan dibatasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)
Foto: AP
Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin tidak otomatis menghentikan pandemi Covid-19. Kasus virus corona di dunia melonjak melewati angka 54 juta orang dan merenggut lebih dari 1,3 juta jiwa.

"Vaksin akan melengkapi alat lain yang kami  miliki, bukan menggantikannya," ujar Tedros dilansir Channel News Asia, Senin (16/11).

Baca Juga

"Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi," ujarnya menambahkan.

Angka WHO pada Sabtu saja menunjukkan 660.905 kasus virus corona dilaporkan. Ini menunjukkan tanda yang tinggi. Angka itu, dan 645.410 yang terdaftar pada Jumat, melampaui rekor tertinggi harian sebelumnya di 614.013 yang tercatat pada 7 November.

Tedros mengatakan bahwa pasokan vaksin pada awalnya akan dibatasi. Awalnya petugas kesehatan, orang tua dan populasi berisiko lainnya untuk diprioritaskan. Hal itu diharapkan akan mengurangi jumlah kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya.

Namun dia memperingatkan bahwa hal itu pun masih akan meninggalkan virus dengan banyak ruang untuk bergerak. "Pengawasan perlu dilanjutkan, orang-orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak dan individu akan tetap perlu dirawat," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement