Selasa 17 Nov 2020 07:19 WIB

Profil Soumitra Chatterjee, Legenda India Meninggal karena COVID-19

Aktor legendaris India, Soumitra Chatterjee meninggal

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Soumitra Chatterjee.
Soumitra Chatterjee.

VIVA – Aktor legendaris India, Soumitra Chatterjee meninggal dunia di usia 85 tahun karena komplikasi akibat COVID-19, 9 November 2020. Soumitra dirawat di rumah sakit di Kolkata sejak 6 Oktober 2020 setelah positif terinfeksi virus corona.

Beberapa minggu kemudian, ia sempat dites kembali dan hasilnya negatif. Namun, kondisinya tiba-tiba drop hingga harus menggunakan ventilator pada akhir Oktober 2020 dan meninggal pada 9 November 2020 pagi.

Baca Juga: Aktor Legendaris India, Soumitra Chatterjee Meninggal karena COVID-19

Berikut ini adalah profil mendiang Soumitra, dilansir dari laman Indian Express, Senin, 16 November 2020.

Background keluarga

Soumitra Chatterjee lahir di Jalan Maipir di Kolkata, Benggala Barat, pada tahun 1935. Sepuluh tahun pertama dari kehidupan awalnya dihabiskan di Krishnanagar di Benggala Barat. Kakeknya adalah presiden dari salah satu kelompok teater.

Sementara ayahnya, meskipun berprofesi sebagai pengacara kemudian menjadi pegawai pemerintah dan juga bekerja sebagai aktor amatir.

Pendidikan

Soumitra dalah seorang mahasiswa Sastra Bengali dan lulus dari City College di Kolkata dengan gelar kehormatan. Dia juga diketahui memiliki gelar masternya dalam Bahasa Bengali di Universitas Calcutta.

Namun, diyakini bahwa pada tahun terakhir kuliah, Chatterjee melihat sebuah drama sutradara teater dan senior teater Bengali, Sisir Bhaduri lah yang membuatnya mantap untuk menjadi seorang aktor.

 

Awal karier

Meski menjadi aktor legendaris India, namun pada usia  20 tahun, dia ditolak selama tes layar, untuk peran tituler film Bengali tahun 1957, Nilachale Mahaprabhu, yang disutradarai oleh Kartik Chattopadhyay. Film ini didasarkan pada kehidupan mistik abad ke-15 Chaitanya Mahaprabhu.  

Sebelum terjun sebagai aktor,  Chatterjee memulai karirnya dengan bekerja di All India Radio sebagai penyiar. Saat berada di sana, ia mulai mengejar karier di film.

Pada tahun 1959, Chatterjee kemudian memulai debutnya dengan film besutan Satyajit Ray, Apur Sansar.

Dia kemudian bekerja di beberapa film terkenal lainnya dengan Ray, seperti Abhijan (The Expedition, 1962), Charulata (The Lonely Wife, 1964), Aranyer Din Ratri (Days and Nights in the Forest, 1969), Ashani Sanket (Jauh Guntur, 1973), Sonar Kella (The Fortress, 1974), Joi Baba Felunath (The Elephant God, 1978) sebagai detektif ternama Feluda, Hirak Rajar Deshe (1980), Ghare Baire (The Home and The World, 1984), Shakha Proshakha (1990) dan Ganashatru (Enemy of the People, 1989).

Selain sebagai aktor yang berbakat, Chatterjee juga dikenal karena keahliannya sebagai penulis naskah, penyair, pelukis dan sutradara teater.

Prestasi

Pada tahun 2011, Chatterjee dianugerahi Penghargaan Dadasaheb Phalke.  Dia juga penerima Legiun d'Honneur, penghargaan sipil tertinggi Prancis.  

Dia tidak pernah memenangkan Penghargaan Film Nasional untuk akting di masa-masa awal kariernya.  Dikatakan bahwa penghargaan itu berperan dalam membangun reputasinya sebagai seorang aktor.  

Kehidupan pribadi

Soumitra Chatterjee menikah dengan Deepa Chatterjee pada 1960. Dari pernikahannya itu, Soumitra dikaruniai oleh seorang putra, Sougata dan seorang putri, Poulami Bose.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement