Selasa 17 Nov 2020 07:51 WIB

Ribuan Warga AS Antre Panjang untuk Dapat Makanan

Pandemi Covid-19 meningkatkan kebutuhan terhadap makanan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pengunjung melewati sebuah restoran yang telah dibuka kembali di River Walk di San Antonio, Texas, Rabu (27/5). Texas dibuka kembali oleh warga setelah karantina pandemi virus corona covid19. Foto AP / Eric Gay
Foto: AP / Eric Gay
Pengunjung melewati sebuah restoran yang telah dibuka kembali di River Walk di San Antonio, Texas, Rabu (27/5). Texas dibuka kembali oleh warga setelah karantina pandemi virus corona covid19. Foto AP / Eric Gay

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Ribuan orang mengantre untuk mendapatkan makanan dari bank makanan di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS). Penyelenggara acara distribusi makanan mengatakan pandemi Covid-19 meningkatkan kebutuhan terhadap makanan.

CNN Internasional melaporkan pada Sabtu (14/11) pekan lalu Bank Makanan Texas Utara (NTFB) mendistribusikan 600 ribu pon makanan untuk sekitar 25 ribu orang. Juru bicara NTFB Anna Kuruan mengatakan sekitar 7.280 ayam turki diberikan pada penerima.

Baca Juga

Pada foto-foto yang ditunjukkan NTFB terlihat ribuan mobil yang mengantre di Drive-Thru Mobile Pantry NFTB di Fair Park. Kuruan mengatakan kebutuhan terhadap makanan 'meningkat tajam' selama pandemi.

"Empat puluh persen warga yang datang melalui pintu mitra kami datang untuk pertama kalinya," kata Karuan, Senin (16/11).

Texas menjadi salah satu negara bagian AS yang paling terdampak pandemi virus corona. Pekan lalu, Texas menjadi negara bagian Amerika pertama yang menembus 1 juta kasus positif.

"Kami melihat berkah datang pada kami karena kami semua kesulitan dan saya mengapresiasi North Texas yang membantu kami," kata salah satu warga Dallas, Samantha Woods pada stasiun televisi KTVT.  

"Ini benar-benar luar biasa dan saya berterima kasih pada Tuan saya bisa masuk ke antrean pagi ini," tambah Woods yang mengantre di dalam mobilnya.

Di mobil yang lain, seorang perempuan mengatakan pada KTVT ia benar-benar dalam kesulitan. "Saya tidak bekerja sejak bulan Desember, saya tidak dapat menemukan pekerjaan, mereka memotong bantuan pengangguran saya, ini sangat berarti, benar-benar berarti," kata perempuan itu.

Presiden NTFB Trisha Cunningham mengatakan ia sangat bangga dengan masyarakat dan timnya. "Memberikan harapan dan kepedulian dalam saat yang luar biasanya, cukup mengharukan melihat begitu banyak yang membutuhkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement