Selasa 17 Nov 2020 08:37 WIB

Pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap Lanjutan Dimulai 2021

Pembangunan selanjutnya yaitu pengerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 hektare.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau progres proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat
Foto: Humas Ditjen Hubla
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau progres proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Pelabuhan patimban untuk tahapan selanjutnya akan dimulai kembali pada 2021. Pembangunan tahap pertama Pelabuhan Patimban terbagi dalam dua tahapan yakni 1-1 dan 1-2.

Untuk tahapan 1-2 Pelabuhan Patimban akan dimulai pada tahun depan. “Pembangunan selanjutnya yaitu pengerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 hektare dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEus dan Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600 ribu serta Terminal RoRo seluas 200 meter,” kata Budi dalam diskusi virtual, Senin (16/11).

Baca Juga

Budi menambahkan, secara jangka panjang, pada 2027 diharapkan Patimban akan menjadi pelabuhan besar. Pelabuhan tersebut dapat difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dan logistik dari Indonesia ke luar negeri yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan secara nasional.

“Ini bisa meningkatkan daya saing Indonesia dalam perekonomian global,” tutur Budi.

Budi mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam pembangunan pelabuhan tersebut. Dia menilai, hal tersebut sangat penting untuk membantu mengawal dan menjadi kontrol sosial serta memberikan kajian dan masukan sehingga infrastruktur yang dibangun dapat digunakan secara optimal.

Selain pembangunan fisik pelabuhan, Budi memastikan, Kemenhub juga melakukan beberapa program pendukung keselamatan dan kelancaran. Hal tersebut dilakukan baik di sisi laut maupun darat dengan masangan sarana alat bantu navigasi pelayaran.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Yudi Nurul Ihsan mengatakan banyak hal yang bisa diterapkan agar nantinya Pelabuhan Patimban saat beroperasi tidak sepi. Yudi menuturkan, pemerintah dan pihak terkait harus membangun diplomasi maritim.

“Posisi Indonesia sangat strategis dari unsur geopolitik dan geoekonomi. Ini bisa mendukung bergeraknya ekonomi dengan infrastruktur yang lebih baik,” kata Yudi dalam sebuah diskusi virtual, Senin (16/11).

Dia menuturkan, paling tidak Pelabuhan Patimban dapat menerapkan sistem dengan nilai ekonomi yang diperoleh secara direct, indirect, dan induced. Hal tersebut menurutnya dapat dilakukan baik dari dukungan transportasi darat, lingkungan pelabuhan, hingga pariwisata bahari.

Jika hal tersebut diterapkan, Yudi yakin Pelabuhan Patimban berpeluang untuk mengebangkan ekonomi lokal. Begitu juga dengan pertumbuhan lapangan kerja yang tidak hanya di Subang namun juga di Jawa Barat.

“Pengembangan wisata juga diperlukan, pelabuhan di negara maju juga menjadikan pelabuhan menjadi tempat wisata. Bisa dibangun hotel, mall, dan rumah makan sehingga bisa dikembangkan one stop service,” jelas Yudi.

Soft launching Pelabuhan Patimban tahap 1-1 ditargetkan pada Desember 2020. Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,75 juta peti kemas (TEUS). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 Juta TEUS, dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (keseluruhan atau ultimate).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement