Selasa 17 Nov 2020 11:41 WIB

WHO Selidiki Potensi Klaster Covid-19 di Kalangan Stafnya

Terdapat 65 infeksi Covid-19 di kalangan staf kantor pusat WHO sejak awal pandemi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Terdapat 65 infeksi Covid-19 di kalangan staf kantor pusat WHO sejak awal pandemi. Ilustrasi.
Foto: EPA
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Terdapat 65 infeksi Covid-19 di kalangan staf kantor pusat WHO sejak awal pandemi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengatakan terdapat 65 infeksi Covid-19 di kalangan staf kantor pusat Jenewa sejak awal pandemi. Saat ini potensi klaster kasus kecil sedang diselidiki.

Kepala teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan lima anggota staf WHO terbukti positif pekan lalu. "Kami semua baik-baik saja, semuanya mengalami penyakit ringan atau tanpa gejala," jelasnya.

Baca Juga

Pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan, menyebut wilayah Jenewa, Swiss, tempat markas WHO, dan wilayah Vaud di dekatnya memiliki sejumlah penularan paling intens di dunia saat ini.

"Sepengetahuan saya klaster yang sedang diselidiki tersebut merupakan bukti awal potensi penularan di markas WHO. Namun kami tidak dapat sepenuhnya melindungi diri kami sendiri dari hubungan sosial dan hubungan lain dengan keluarga dan sekolah dan banyak lainnya," kata Ryan.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin menandai kembalinya ia dari karantina setelah diidentifikasi sebagai kontak dari seseorang yang terbukti positif Covid-19.

"Saya sehat, tidak ada gejala. Sekarang hari ke-17. Saya mengikuti protokol. Karena tidak bergejala dan juga mematuhi protokol, saya merasa tidak perlu melalukan tes. Saya yakinkan anda bahwa saya baik-baik saja dan sebenarnya sangat, sangat sibuk," kata Tedros.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement