REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lensa Community, sebuah wadah bagi para visual enthusiast berbasis lensa, mencoba menginspirasi para visualgraphy untuk terus berkreatifitas di masa pandemi ini dengan spirit Lets do it!. Lensa Community berkolaborasi dengan fotografer profesional Panji Indra melakukan sebuah proyek fotografi dengan sepeda yang diberi nama The Cyclist Portrait Ride to 500.
Hal ini didasari oleh tren sepeda yang belakangan ini meningkat, juga dengan latar belakang Panji Indra sebagai penikmat dan pengguna sepeda. Kolaborasi ini berhasil memecahkan rekor MURI dengan memotret sebanyak 837 pesepeda hanya dalam waktu satu hari.
Sesuai dengan nama Ride to 500, awalnya proyek fotografi ini menargetkan 500 pesepeda. Namun karena tingginya animo, jumlah peserta melonjak hingga menembus 837 pesepeda. Ride to 500 digelar di tiga titi favorit pegiat sepeda berkumpul di daerah Jakarta dan Bintaro. Lokasi tersebut dimulai dari Parking Lot Burger King Emerald Bintaro Jaya, Senayan Park (Spark), hingga Jakarta International Velodrome. Kegiatan ini diadakan pada hari Ahad (15/11) mula pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Demikian hal tersebut dipaparkan Christian Setiawan selaku perwakilan Lensa Community mengatakan, proyek fotografi Ride to 500.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan inspirasi untuk para visualgraphy untuk terus berkarya termasuk di masa yang sulit ini. Visi dari Lensa Community ini ternyata mendapatkan sambutan yang sangat positif dengan tingginya jumlah pesepeda yang ingin terlibat, hingga akhirnya berhasil memecahkan rekor MURI.
"Pencapaian rekor MURI ini bagi Lensa Community adalah apresiasi yang kami syukuri. Kami juga berterima kasih kepada para pesepeda yang mendukung dan berpartisipasi, dengan animo yang begitu besar. Kami melihat Ride to 500 ini sebagai sebuah proyek kolaborasi. Karena fotografi ini sangat luas dan terus mengikuti tren yang berkembang, termasuk yang sekarang digandrungi foto pesepeda. Kami berharap melalui pemecahan rekor ini dunia fotografi dan visual berbasis lensa gaungnya semakin luas lagi,” kata Christian dalam keterangannya, Selasa (17/11).
Pemilihan tiga tempat digelarnya Ride to 500 merupakan lokasi favorit bagi para pesepeda dan biasa dijadikan titik kumpul. Ketiga lokasi tersebut juga dapat mewakili para pesepeda di sekitaran ibu kota untuk datang dan berpartisipasi, ditutup di Jakarta International Velodrome yang merupakan landmark bagi olahraga sepeda di Indonesia. Untuk bisa diabadikan di dalam stadion dengan sepeda kebanggaan juga merupakan kesempatan yang langka.
“Maka melalui Ride to 500 ini menjadi sebuah kebanggaan bagi peserta yang diperkenankan untuk merasakan berfoto di sana,” ujar dia Christian.
Panji Indra mengatakan, The Cyclist Portrait ia gagas sebagai sebuah gerakam yang inspiratif sekaligus menjaga agar tetap produktif dalam situasi pandemi seperti ini. The Cyclist Portrait diharapkan menjadi sebuah karya seni yang menghibur pagi para penikmat fotografi sekaligus para pehobi sepeda. Dengan kolaborasi bersama Lensa Community, The Cyclist Portrait akhirnya mampu menandai movement tersebut dengan sebuah pencapaian rekor MURI yang fenomenal.
"Tantangan (mencetak rekor MURI) ini bisa diwujudkan karena circle komunitas sepeda cukup luas dan solid. Begitu juga dengan pesepeda dari kalangan non komunitas yang antusiasmenya sangat tinggi. Suatu kebanggaan bahwa The Cyclist Portrait bersama Lensa Community akhirnya berhasil meraih rekor MURI. Gue berharap ke depannya awareness masyarakat yang menyukai sepeda bisa lebih besar dan semuanya punya semangat yang sama," ujar Panji.
Selain pemecahan rekor MURI, di saat yang sama Ride to 500 juga menggelar kompetisi foto dengan total hadiah sebesar Rp 5 juta untuk lima orang pemenang yang berasal dari kalangan peserta. Di samping itu ada juga Best Competition dengan hadiah sebesar Rp 3 juta untuk komunitas pesepeda dengan member terbanyak yang mengikuti kegiatan ini.