Selasa 17 Nov 2020 13:24 WIB

Budi Daya Lele dan Tanam Sayur di Kampung Cekal Corona

Dompet Dhuafa inisiasi Kampung Cekal Corona di Kampung Gowok Kepuh, Kota Serang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kampung Cekal Corona binaan Dompet Dhuafa Banten.
Foto: Dok DD
Kampung Cekal Corona binaan Dompet Dhuafa Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Kondisi pandemi Covid-19 telah mendorong sejumlah lembaga filantropi untuk turut membantu dalam menangani masalah kesehatan serta ekonomi di tengah masyarakat. Salah satunya dilakukan oleh Dompet Dhuafa cabang Banten, yakni dengan menginisiasi Kampung Cekal Corona.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono, menuturkan, Kampung Cekal Corona merupakan inisiasi Dompet Dhuafa dalam upaya edukasi dan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kampung Gowok Kepuh, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten.

Selain melakukan kegiatan masif kampanye penerapan protokol kesehatan, sambung dia, lembaga filantropi Islam ini juga melakukan kegiatan budidaya lele dan penanaman sayur untuk menunjang perekomian warga setempat.

"Kami membudidaya lele, ada empat kolam besar, masing-masing ada 5.000 ekor lele. Kami juga menanam sayur. Jadi selain mengampanyekan prokes, kami juga men-support kebutuhan ekonomi dan gizi masyarakat," tutur Mokhlas kepada Republika, Selasa (17/11).

Budidaya lele dan penanaman sayuran dilakukan di lahan wakaf produktif seluas 8.000 meter persegi, yang juga telah lebih dulu dimanfaatkan juga untuk pembibitan dan penggemukan hewan ternak. "Kampung Cekal Corona sebenarnya terpadu dengan program besar sentra ternak," ujar Mokhlas.

Mokhlas menuturkan, pengelolaan budidaya lele dan penanaman sayur itu melibatkan sejumlah masyarakat di Kampung Gowok Kepuh. "Terutama kami menyasar kaum ibu-ibu karena lebih rajin mudah dikondisikan dan juga mereka sangat antusias mengikuti program. Tapi yang budidaya ikan lebih banyak bapak-bapak," ucapnya.

Mokhlas melanjutkan, hasil panennya juga akan dibagikan kepada warga sekitar juga. Sejak pembentukan Kampung Cekal Corona sekitar Maret 2020, sudah ada panen sayur dan lele berkali-kali, termasuk lele dalam ember atau dumber. "Manfaatnya (panen) untuk mustahik, juga dibagikan ke masyarakat sekitar," terangnya.

Ke depannya, Mokhlas siap  membudidayakan jamur dengan memanfaatkan potensi masyarakat sekitar yang diketahui memang memiliki kemampuan dalam membudidaya jamur. Dia berharap, lebih banyak manfaat yang didapat oleh masyarakat.

Mokhlas menambahkan, Kampung Cekal Corona diharapkan bisa menjadi contoh di tempat-tempat lain. "Tempat ini menjadi model program pemberdayaan terpadu yang bisa dilaksanakan di daerah lain," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement