Selasa 17 Nov 2020 13:50 WIB

Kapal Berisi Peti Kemas Tenggelam di Terminal Teluk Lamong

Penyebab tenggelamnya kapal kargo MV Mentari Crystal masih diselidiki.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana di dermaga Terminal Teluk Lamong, Kota Surabaya.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Suasana di dermaga Terminal Teluk Lamong, Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal kargo MV Mentari Crystal yang memuat 137 peti kemas tenggelam di Dermaga Domestik Terminal Teluk Lamong (TTL), Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad (15/11). Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat, menjamin bahwa pelayanan operasional bongkar muat di TTL tidak terganggu dan berjalan lancar.

Faruq mengaku, telah mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di TTL untuk memastikan pelayanan tetap normal. Dia menjelaskan, sejumlah tahap yang telah dilakukan untuk menormalkan kembali operasional di TTL.

"Sesaat setelah kejadian kami langsung melakukan evakuasi terhadap ABK dan Petikemas kapal MV Mentari Crystal, kami juga melokalisasi lokasi dengan memasang Oil Boom di tempat kejadian," kata Faruq melalui siaran tertulisnya, Selasa (17/11).

Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak, Sudiono, mengatakan, fokus saat ini adalah memastikan kelancaran pelayanan operasional di TTL tetap terjaga. Terkait penyebab tenggelamnya kapal tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Sudiono menyatakan, pihaknya akan menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut. "Terkait penyebab kejadian kami akan menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Dan fokus kami saat ini adalah bagaimana agar pelayann logistik ini tetap lancar dan tidak terganggu," kata Sudiono.

Perwakilan pemilik kapal MV Mentari Crystal, Antony mengatakan, pihaknya bertanggung jawab atas insiden itu, dan siap berkomitmen untuk melakukan proses evakuasi kapal secepatnya. Sehingga kejadian tenggelamnya kapal tidak terlalu mengganggu aktivitas operasional pelayanan di TTL.

"Kami berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal kami sehingga harapanya tidak mengganggu proses operasional pelayanan yang di lakukan oleh TTL," ujar Antony.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement