REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika perang Uhud terjadi, pasukan Islam sempat unggul di awal pertempuran sebelum akhirnya terpukul mundur. Dalam kondisi kritis seperti itu, seorang wanita bernama Ummu Umarah Al-Maziniyah atau yang akrab disapa Nasibah menolong Nabi, dan beliau pun mendoakannya.
Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Muhammad Ridha dijelaskan bahwa di saat pasukan Islam terpukul mundur, Nasibah mendekatkan diri kepada Rasulullah dan bangkit melakukan pertempuran demi melindungi Nabi. Nasibah berkata: “Aku membela Nabi dengan pedang dan aku memanah dengan busur sehingga aku terluka,”.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa di pundak Nasibah terdapat luka yang menganga, maka ia pun ditanya: “Siapa yang membuatmu seperti ini?” Nasibah pun menjawab: “Ibnu Qam’ah. Ketika orang-orang meninggalkan Rasulullah SAW, datanglah Ibnu Wam’ah yang berkata: Tunjukkan kepadaku di mana Muhammad, aku memilih tidak selamat jika dia selamat. Lalu aku (Nasibah) halang-halangi dia bersama Mush’ab bin Umar. Dia memukulku dengan pukulan ini, dan aku balas memukulnya berkali-kali, tetapi musuh Allah itu memakai dua lapis baju besi,”.
Atas peristiwa itum Nasibah pun berkata kepada Nabi untuk selalu mendoakannya dan semoga Allah mengabulkan permintaannya agar dapat dekat dengan Rasulullah SAW di surga kelak. Maka Nabi pun berkata: “Allahumma’jalhum rufaqaaiy fil-jannati,”. Yang artinya: “Ya Allah, jadikanlah mereka teman-temanku di surga,”.