REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Satuan Tugas Covid 19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berencana menyediakan tempat khusus untuk menampung pasien terkonfirmasi positif yang tidak menunjukkan gejala sakit. Itu mengingat jumlah pasien OTG (orang tanpa gejala) yang cukup banyak.
''Jumlahnya cukup banyak. Kami data, saat ini ada sekitar 180-an orang yang hasil swab-nya masih positif tapi masuk kategori OTG,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Giriana Dewi, Selasa (17/11).
Menurutnya, perlu ada tempat khusus bagi OTG, berdasarkan pertimbangan efisiensi. Bila mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, proses pengawasan, dan pengecekan kondisi kesehatan mereka akan sulit dilakukan.
''Pasien OTG yang positif ini, secara periodik tetap harus dilakukan tes swab. Mereka tidak boleh berinteraksi dengan warga lain sebelum hasil tes swabnya negatif, karena beresiko menularkan penyakitnya,'' katanya.
Dalam kondisi seperti ini, petugas kesehatan mengaku cukup repot melakukan tes swab karena harus mendatangi mereka dari satu rumah ke rumah lainnya. Belum lagi petugas harus terus memantau kondisi kesehatan mereka. ''Karena itu, lebih efektif bila mereka ditempatkan di satu lokasi atau beberapa lokasi sekaligus,'' katanya.
Dokter Pramesti juga mengakui, ada yang berpendapat agar mereka yang OTG juga dirawat di rumah sakit. Namun dia menyebutkan, dalam kondisi jumlah pasien yang cukup banyak, pihak rumah sakit juga akan kerepotan melaksanakan tugasnya. Terlebih karena daya tampung rumah sakit yang terbatas.
''Dalam buku panduan penanganan Covid 19, pasien yang positif tapi OTG sebaiknya juga tidak dirawat di rumah sakit. Bisa isolasi di rumah masing-masing atau tempat khusus. Namun untuk efektifnya, sebaiknya proses isolasi tidak di rumah masing-masing, tapi ditempatkan di tempat khusus,'' katanya.
Mengenai tempat khusus yang disiapkan, dr Pramesti menyatakan telah berkoordinasi dengan stakeholder di masing-masing kecamatan. ''Untuk wilayah kota, kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa hotel untuk menjadi tempat isolasi,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, saat ini ada empat wilayah kecamatan yang memiliki jumlah pasien Covid 19 terbanyak. Keenam wilayah tersebut, terdiri dari wilayah Kecamatan Kroya, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, dan Cilacap Selatan.
Untuk mengantisipasi makin bertambahnya jumlah pasien, dr Pramesti juga mengaku telah meminta para camat untuk mengintensifkan kegiatan razia protokol kesehatan. Termasuk dalam hal pembatasan aktivitas warga. ''Hal ini perlu dilakukan agar pasien dari wilayah-wilayah tersebut tidak makin bertambah,'' katanya.
Hingga Selasa (17/11), total kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap tercatat sebanyak 1.692 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang sudah sembuh ada sebanyak 1.077 pasien, 44 pasien meninggal, sedangkan sisanya sebanyak 571 pasien masih dirawat di RS atau melakukan isolasi.